ChanelMuslim.com – Dalam rangka Hari Mencuci Tangan Sedunia, YBM PLN bekerja sama dengan Wihdatul Ummah menggelar Program “Penyuluhan dan Pembinaan Cuci Tangan dan Gosok Gigi”, siswa Sekolah Dasar se-Jabodetabek.
Achmad Badawi bidang pemberdayaan YBM PLN mengungkapkan bahwa acara penyuluhan ini diselenggarakan agar anak-anak mengerti pola hidup sehat.
“Acara penyuluhan ini kita buat rencananya agar anak-anak mengerti pola hidup sehat. Sejak dini, kita tanamkan pola hidup sehat agar mereka tumbuh berkembang dan sehat. Sudah 10 sekolah yang akan kita adakan penyuluhan seperti ini, namun ini baru tahap awal dan akan ada 2 tempat lagi sebelum kita launching di tanggal 5 November nanti. Ini hanya pra launching,” sebut Achmad Badawi kepada Chanelmuslim.com, Selasa (15/10).
Achmad Badawi menjelaskan YBM PLN sengaja memilih sekolah berbasis yayasan karena dilihat rata-rata sekolah yayasan Islam itu kurang sempurna dalam hal menjaga kebersihan.
[gambar1]
“Penyuluhan ini bisa memperbaiki pola hidup mereka, hidup bersih dan sehat khusus untuk usia antara kelas 1-3 SD. Kenapa kami memilih kelas 1 – 3? Karena mereka belum mengerti bagaimana kebersihan lingkungan, kami mengajarkan pola hidup sehat. Harapan kami mereka bisa menerapkan pola hidup sehat agar hidup mereka lebih sehat lagi dan mengerti bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar,” terang Achmad Badawi.
Sementara itu, dr. Hafid sebagai Dokter dari Wihdatul Ummah menerangkan bahwa sebenarnya bukan sabunnya tapi antiseptiknya yang kita perlukan untuk menjaga kebersihan.
[gambar4]
“Bahkan di rumah sakit sendiri mencuci tangan tidak menggunakan sabun, tetapi cairan pencuci tangan yang mengandung antiseptik,” ungkapnya.
Dalam mencuci tangan, jelas dr. Hafid, ada dua metode yang digunakan.
“Ada dua metode yang digunakan yaitu cuci tangan menggunakan sabun dan cuci tangan menggunakan cairan pembersih antiseptik. Tidak berpengaruh antara air panas dan dingin. Metode yang baik untuk balita dalam mencuci tangan yaitu tergantung komposisi dari tisu basah apakah mengandung antiseptik atau tidak, kalau mengandung boleh-boleh saja tetapi kan balita sendiri belum banyak melakukan aktivitas tentunya dibersihkannya lebih cepat, kecuali si balita itu sering memasukkan tangan ke mulut jadi harus sering-sering dibersihkan,” jelasnya detail.
Terkait sabun atau tisu basah, dr Hafid membolehkan dua-duanya.
[gambar2]
“Pakai sabun lebih bagus namun pakai tisu basah yang ada antiseptiknya juga bagus,” tambahnya.
Sementara itu, untuk kuku panjang sendiri, jelas dr Hafid, seharusnya kita usahakan tidak panjang.
“Seharusnya kita tidak memanjangkan kuku, namun kalau kuku kita sudah telanjur panjang, ada metode mencuci tangan yang digosokkan ke telapak tangan sebelahnya, ” ujar dr. Hafid.
Hj. Maisiroh Guru MI Islamiyah Kelas 1 Madrasah Ibtidayah Islamiyah Pancoran mengomentari bahwa biasanya, penyuluhan yang didapatkan dari Puskesmas dan setahun ini tidak ada kegiatan lagi dan YBM PLN perdana memberikan penyuluhan lagi.
“Biasanya penyuluhan yang kami dapatkan dari Puskesmas namun sudah setahun ini belum ada kegiatan lagi seperti ini. Dan ini pertama kalinya YBM PLN memberikan penyuluhan ke sekolah kami. Alhamdulillah programnya sangat baik dan mulai persiapannya juga baik,” komentar Maisarah.
[gambar3]
Maisarah mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada YBM PLN dan Dokter dari Wihdatul Ummah serta berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut diadakan.
“Semoga kegiatan ini tetap berlanjut dalam jangka waktu yang lama agar anak-anak lebih mengerti lagi bagaimana pola hidup sehat yang baik dan benar dan bisa diterapkan baik di sekolah maupun di rumahnya,” tutup Maisarah. [jwt/lam]