• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 9 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Seni Mendidik dalam Kisah Guru dan Murid Pencuri

Desember 26, 2022
in Parenting
252
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan. Salah seorang di antaranya melihat guru SD-nya.

Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata:
“Masih ingat saya kan, Pak Guru?”

Gurunya menjawab: “Tidak”

Murid itu bertanya keheranan: “Masak sih Pak Guru tidak ingat saya. Saya kan murid yang mencuri jam tangan salah seorang teman di kelas. Dan ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, Pak Guru menyuruh kita untuk berdiri karena akan dilakukan penggeledahan saku murid.”

Saya berfikir bahwa saya akan dipermalukan di hadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepadaku pencuri dan diriku pasti akan hancur, selama-lamanya.

“Engkau menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua.
Engkau menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Engkau ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan engkau lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir.”

Setelah selesai, engkau suruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk.

Saya takut engkau akan mempermalukan saya di depan murid-murid.

Engkau tunjukkan jam tangan itu dan engkau berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya.

Selama saya belajar di sekolah itu, Engkau tidak pernah bicara tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu.

Engkau masih ingat saya Pak?
Bagaimana bisa engkau tidak mengingatku, wahai guruku.

Saya adalah muridmu dan ceritaku adalah cerita pedih yang tak akan terlupakan.

Guru itu menjawab:
“Sungguh saya tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu sengaja aku menutup mata pula agar tidak mengenalmu.”

Pendidikan memerlukan seni dalam menutup keburukan.[ind]

Sumber: FB Ustaz MMI

Previous Post

Bahagiaku Bersama Alquran, Muslimah Wahdah Islamiyah Maros Gelar Semarak Alquran

Next Post

YBM PLN dan Wihdatul Ummah Gelar Penyuluhan Cuci Tangan dan Gosok Gigi Siswa SD se-Jabodetabek

Next Post

YBM PLN dan Wihdatul Ummah Gelar Penyuluhan Cuci Tangan dan Gosok Gigi Siswa SD se-Jabodetabek

Yuk Sarapan Pagi dengan Lontong Kari ala Bundogafi

Dua Keyakinan dalam Mewujudkan Keluarga Bahagia

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga