Muslimah di Melbourne Australia mengeluhkan adanya peningkatan kekerasan verbal dan fisik baru-baru ini terhadap mereka.
“Jika orang benar-benar tahu apa itu Islam, maka mereka akan tahu bahwa tidak ada hubungan antara Islam dan aksi kekerasan apa pun yang sedang digambarkan di media,” ujar Rehab Ayoubi seorang pendidik mengatakan kepada Sydney Morning Herald pada Rabu 25 Februari kemarin.
Muslim di Melbourne telah melaporkan berbagai serangan yang menargetkan mereka, terutama terhadap perempuan Muslim yang berjilbab.
Seorang ibu bernama Reem Hakem mengatakan putri mereka baru-baru ini diteriaki dengan kata-kata kasar oleh seorang pria ketika dia sedang berjalan pulang dari sekolah dengan adiknya.
Remaja perempuan berusia 14 tahun itu mengenakan seragam sekolahnya ketika seorang pria menggunakan kendaraan menurunkan kaca jendela mobilnya, sambil menunjukkan jari tengah dan memakinya dengan kata-kata kasar.
Pada saat anaknya bercerita tentang kejadian itu, dia meminta putrinya menceritakan semua dan dia mengatakan serangan verbal terhadap putrinya kemungkinan besar karena jilbab yang dikenakannya.
“Insiden ini benar-benar membuat hati saya terluka,” katanya.
“Anak saya hanya seroang gadis kecil yang berjalan pulang dari sekolah bersama adiknya.”
Sentimen anti-Muslim di Austraoia semakin meningkat setelah insiden serangan anti teror Oktober tahun lalu, yang dianggap terbesar dalam sejarah Australia, di mana 15 orang ditangkap di wilayah Sydney.[af/onislam]