Dalam sebuah serangan terbaru yang menargetkan Muslim, masjid di Northeast Washington DC telah diserang dan dirusak sehingga memaksa para pemimpin Muslim khawatir dengan mengunci pintu rumah ibadah mereka.
“Saya sebenarnya tidak suka menginstal kamera pengawas. Ketika orang shalat dipantau seperti itu,” Mohammed Mobaidin, yang mendirikan masjid hampir 20 tahun yang lalu, mengatakan kepada NBC Washington pada Selasa 24 Februari.
“Namun saya kira kami harus melakukannya demi keamanan masjid,” tambahnya.
Serangan itu terjadi Senin malam lalu di Masjid Kota Ivy blok 2000 jalan Gallaudet.
Penyerang tak dikenal merobek Al-Qur’an, menghancurkan properti yang ada di dalam masjid dan memecahkan jendela masjid.
Setelah serangan itu, Mobaidin memutuskan untuk menutup pintu masjid serta memasang kamera pengawas.
Pihak kepolisian membantah bahwa serangan itu kejahatan rasial, mengutip insiden lain di lingkungan Kota Ivy sekitar waktu yang sama, termasuk mobil yang dirusak.
“Saya ingin melihat orang itu tertangkap. Saya ingin mencari tahu mengapa ia melakukan hal tersebut,” tegas Mobaidin.
Dengan pembunuhan baru-baru ini terhadap tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina, pembakaran sebuah Islamic Center di Houston, Texas, dan laporan berbagai pelecehan pribadi, umat Islam merasa mereka menjadi target di Amerika.
Meskipun tidak ada angka resmi, Amerika Serikat diyakini menjadi rumah bagi 6-8 juta Muslim.[af/onislam]