ANAK-ANAK yang meninggal akibat kekurangan gizi kian bertambah. Dikutip dari website aljazeera.com, jumlah anak yang meninggal akibat kekurangan gizi dan perawatan medis yang tidak memadai di Gaza meninggkat.
Peningkatan ini terus dituliskan dan diinformasikan melalui website resmi miliknya.
Kini jumlah anak yang meninggal bertambah sebanyak 16 anak. Pasokan pangan yang sangat terbatas menjadi salah satu kesulitan yang dirasakan bagi warga gaza. Tidak hanya pasokan pangan, tetapi juga perawatan medis yang tidak memiliki jumlah banyak menjadi kesulitan mereka.
Berbagai bangunan dihancurkan dan tenda-tenda atau posko keselamatan juga menjadi sasaran gencatan senjata bagi pasukan Israel. Banyak dari mereka yang kesulitan untuk mencari tempat tinggal, makanan yang layak, air yang layak hingga kehidupan yang tenang.
Baca juga: Serangan Udara Israel Menewaskan 14 Warga Palestina di Rafah
Serangan Rafah menyebabkan Anak-anak di Gaza Meninggal Karena Kekurangan Gizi
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan “pasukan Israel kembali menembaki orang-orang yang sedang mencari bantuan di kota Gaza yang menewaskan dan melukai puluhan orang dalam kejadian mengerikan lainnya”.
Bantuan yang dikirimkan untuk warga gaza dihadang oleh Israel dengan cara menembaki orang-orang tanpa melihat umur tidak memiliki batasan. Bantuan yang dikirimkan melalui jalur udara juga dihadang oleh pasukan Israel.
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris mengatakan, “Gencatan senjata segera” di Gaza namun tidak menyerukan diakhirinya serangan Israel secara permanen.
“Bekerja dengan sangat serius untuk mencapai kesepakatan”, ujar seorang perwakilan Hamas dalam delegasi kelompok di Mesir.
Sementara itu media Israel melaporkan bahwa Israel telah memutuskan untuk tidak mengirimkan delegasinya.
Setidaknya 30.534 warga Palestina telah syahid dan 71.920 orang mengalami luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang. [Din]