NIKMAT hidayah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ
Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia.
Hidayah bermakna irsyad wa dilalah (bimbingan dan petunjuk) lawan dari kata dhalalah (kesesatan).
Dr. Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tafsir Al-Munir juz 1 halaman 73 menjelaskan 5 macam hidayah.
Pertama, Hidayatu Al-Ilham Al-Fitriyah. Bagaimana serangga membuat sarang di pohon-pohon, di bukit dan di rumah-rumah dengan begitu mengagumkan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Seekor ayam mengerami telurnya hingga menetas, demikian pula bayi merengek jika lapar mencari tetek ibunya.
Semua itu diberi petunjuk berupa Ilham secara fitrah dari sang Pencipta.
وَاَوْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَۙ ٦٨
Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di pegunungan, pepohonan, dan bangunan yang dibuat oleh manusia.” (An-Nahl:68).
Ilham semakna dengan naluri, insting, intuisi atau feeling.
Kedua, Hidayah Al-Hawas. Di antara nikmat hidayah yang Allah berikan berupa Al-Hawas (pengindraan) melihat, merasa, mendengar, mencium dan ekspresi tubuh saat marah, sedih dan gembira.
Baca juga: Iman dan Egoisme
Nikmat Hidayah
Sebagaimana Ilham, Hidayah Al-Hawas didapati pada manusia juga pada hewan.
Bahkan pada satu sisi keistimewaan Ilham dan hawas pada hewan melebihi manusia. Seperti penciuman seekor anjing pelacak mampu menemukan jejak penjahat.
اُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبٰتُۙ وَمَا عَلَّمْتُمْ مِّنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِيْنَ تُعَلِّمُوْنَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللّٰهُ
Dihalalkan bagimu adalah (makanan-makanan) yang baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah kamu latih untuk berburu, yang kamu latih menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. (Al-Maidah:4).
Ketiga, Hidayah Al-Aqli. Akal yang membedakan derajat manusia dan hewan. Dengan akal, manusia mampu belajar, berpikir, dan berkreasi.
Sehingga kehidupan manusia terus berkembang dan berkemajuan.
Hanya saja akal juga terbatas. Dia mampu memahami adanya pencipta tapi tidak tahu bagaimana cara hubungan dengan pencipta.
Akal tidak mampu menjangkau apa yang terjadi setelah kematian.
Keempat, Hidayah Addiniyah. Yaitu hidayah berupa agama. Dalam istilah lain disebut Hidayatu Al-Irsyad Wal Bayan, yakni hidayah berupa bimbingan dari para Rasul.
Kelima, Hidayah Al-Ma’unah Wa At-taufiq. Yaitu berupa pertolongan dan kesesuaian dalam menempuh jalan kebaikan dan kebenaran.
Karena inilah kaum muslimin senantiasa berdoa diwaktu shalatnya dalam bacaan Al-Fatihah.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]