ChanelMuslim.com – Presiden RI Joko Widodo melakukan pernyataan kontroversial. Ia menyebut ada tim sukses yang menyiapkan propaganda ala Rusia. Namun Jokowi tak menyebut secara gamblang tim sukses yang dimaksud.
"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," katanya.
Sayangnya omongan Jokowi tanpa data dan fakta, Kedubes Rusia membantah pernyataan mantan Gubernur DKI ini.
Sebagaimana diketahui, istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.
Kedubes Rusia menggarisbawahi bahwa negaranya tidak pernah campur tangan pada urusan dalam negeri negara asing, termasuk Indonesia.
Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami, tulis Kedubes di akun twitternya, (4/1/2019)
Sebagai pria yang masih menjabat sebagai presiden seharusnya tidak menyudutkan timses hingga negara tertentu. Hanya untuk mengambil hati dan suara dari Forum Alumni Jawa Timur di Surabaya. Bahkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menyebut pernyataan Joko Widodo provokatif.
"Saya kira itu bagian dari kampanye provokatif. Saya tidak mau menanggapi," ujar dia dilansir Tempo, Senin (4/2/2019).
Bahkan Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai pernyataan Joko Widodo itu berbahaya. Menurut Dahnil, pernyataan tersebut dapat merusak hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Rusia.
"Seorang presiden dengan bahasa eksplisit menyebut satu negara terlibat dalam pemenangan salah satu pasangan presiden, apalagi menyeret negara lain dalam peta politik Indonesia, itu berbahaya buat hubungan diplomatik kita," kata Dahnil dilansir Tempo.
Dahnil juga menanyakan dari sumber mana Jokowi mengatakan propaganda Rusia. Menurut dia, sumber tersebut adalah hoax alias kabar bohong. "Hati-hati Pak Jokowi bisa menebar hoax nanti, dan tambah lagi itu akan mengganggu hubungan diplomasi kita dengan Rusia," ujar Dahnil.
Semenjak pernyataan itu,Joko Widodo masih belum mengklarifikasi terkait pernyataannya dengan fakta dan data soal propaganda Rusia. Jangan sampai hubungan baik yang sudah terjalin sejak lama antara Indonesia dengan Rusia menjadi panas hanya karena pernyataan yang tanpa fakta dan data alias hoax. (Ilham)