ChanelMuslim.com – Ribuan warga Palu eksodus ke luar daerah pasca gempa 7,4 SR mengguncang. BNPB menyebutkan jumlahnya mencapai angka 16.732.
Mayoritas warga berpindah karena kondisi Palu yang lumpuh total di awal-awal pasca Gempa, mulai dari lumpuhnya listrik, tidak beroperasinya Stasiun BBM, kerusakan bangunan dan permasalahan lainnya.
Namun di antara mereka, masih ada yang memilih bertahan dalam kota. Di antaranya adalah Herwanto, pria berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL).
Harwanto berjualan es campur demi menafkahi keluarganya di pinggiran jalan kota Palu. Dia turut menjadi korban dari bergemuruhnya bumi Palu dan sekitarnya yang bermagnitudo 7,4 SR. Rumahnya hancur lebur, hingga membuatnya harus menghuni keramaian tenda pengungsian.
Kondisi kota Palu yang berangsur pulih, seperti normalnya instalasi listrik, beroperasinya puluhan SPBU, aktifnya instansi pemerintahan, menjadi titik kembali Herwanto untuk mencari nafkah.
Beras 2 kg yang diterimanya dari bantuan setempat tak cukup memenuhi kebutuhan keluarganya. Apalagi demi memulai kembali kehidupan yang layak setelah gempa menimbun harta bendanya.
“Mau bagaimana lagi Pak, kalau saya tak jualan, susah hidup saya. Karena hanya dari sini sumber ekonomi saya,” ujarnya kepada Rustam Hafid relawan Wahdah Peduli, Selasa (9/10/2018).
Pria tiga anak ini menyebutkan, rejekinya justru bertambah setelah musibah gempa terjadi. Pasalnya, keuntungan yang didapatnya dari berjualan es campur meningkat.
“Dulu hanya sampai tiga ratus ribu pak, kini Alhamdulillah sudah sembilan ratus ribu, naik tiga kali lipatlah, Alhamdulillah,” ungkap bapak tiga anak ini.
Herwanto berharap, warga seprofesinya kembali berdagang untuk membuktikan bahwa kota Palu telah berangsur pulih.
“Iya Alhamdulillah, listrik sudah normal, BBM lancar, pasar mulai ramai. Mudah-mudahan kota ini kembali seperti semula,” pesannya.
Memasuki hari kesebelas, Pemerintah daerah terus melakukan pembenahan untuk meyakinkan kepada warga Palu, baik yang masih tinggal dalam kota maupun yang eksodus keluar, bahwa Palu telah aman untuk ditinggali.
Dari hasil pengamatan relawan Wahdah Peduli, puluhan SPBU telah aktif kembali, instalasi listrik telah diperbaiki, dan perbaikan lainnya. [ind/rilis]