ChanelMuslim.com – Regu Kepanduan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Palangkaraya memadamkan api di sejumlah titik kebakaran yang menjadi penyebab kabut asap tebal di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Berdasarkan instruksi dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Kalteng, rekan-rekan Regu Kepanduan turun langsung ke sejumlah titik api pada Selasa (29/9) malam, termasuk di lingkar luar Kota Palangka Raya,” kata Sekretaris DPW PKS Kalteng, Heru Hidayat saat dihubungi via telepon, Rabu (30/9/2015) sebagaimana rilis resmi yang diterima ChanelMuslim.
Heru menjelaskan, kondisi kabut asap di wilayah Kalimantan sudah sangat mengkhawatirkan. Regu Kepanduan menemukan titik api tidak hanya berasal dari permukaan, tetapi juga dari dalam lahan gambut. Sehingga, lahan gambut menjadi bara sekam yang sewaktu-waktu bisa menyala ke permukaan.
“Posisi kebakaran tidak hanya di permukaan, tetapi juga di dalam tanah gambut. Oleh karena itu, upaya pemadaman yang kami lakukan tidak sekedar menyiram dengan air, tetapi juga memastikan api padam di dalam tanah,” jelasnya.
Kendala yang dihadapi, lanjut Heru, titik api di lahan gambut jauh dari sumber air. Kondisi ini memaksa Regu Kepanduan memasok air dari area terdekat untuk dibawa ke titik kebakaran.
“Kami memerlukan sumber air yang sangat banyak karena titik api berada di kedalaman 0,5 meter hingga 1,5 meter. Suplai air pun semakin terbatas apabila tim masuk ke area lahan atau hutan yang berada di pedalaman. Oleh karena itu, kami membawa air atau membuat sumur air di lokasi terdekat untuk memudahkan pemadaman,” papar Heru.
Heru mengungkapkan, saat ini wilayah Kalimantan Tengah masih diselimuti kabut asap tebal. Di beberapa tempat titik api juga masih sulit dipadamkan. Ia mengimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama bekerja keras memadamkan bencana berskala nasional tersebut.
“Semua pihak harus terlibat dalam penyelesaian kabut asap ini. Pemerintah perlu menginformasikan kepada masyarakat dimana saja titik api berada. Sehingga, masyarakat pun ikut membantu memadamkan titik kebakaran di lingkungan terdekatnya,” ujarnya.
Selain itu, tambah Heru, Pemerintah perlu membangun pusat pengendali bencana di wilayah Kalimantan, Sumatera, atau daerah rawan kebakaran hutan lainnya. Oleh karena, bencana kabut asap ini terus berulang setiap tahun.
“Pemerintah perlu membangun pusat pengendali bencana seperti di Jawa Tengah. Selain dapat memetakan dan mengintegrasikan pemadaman di berbagai titik api, pusat pengendali juga mendorong keterlibatan semua unsur, serta menindak tegas pelaku kebakaran,” pungkas Heru. (nf)