ChanelMuslim.com – Belitung mulai dikenal orang ketika novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata menjadi pembicaraan di dunia. Kemudian film adaptasinya pun mengikuti kejayaan novelnya, mendapat penghargaan di tingkat dunia.
Laskar Pelangi menggambarkan kehidupan masyarakat Belitung dengan problematika sebagai warga penambang timah dan nelayan.
Saat ini Belitung mulai berbenah diri. Beragam tujuan wisata ditawarkan seperti replika sekolah Muhammadiyah Gantong dari film Laskar Pelangi, Museum Kata, dan wisata pantai. Meski begitu, masyarakat Belitung memilik kondisi unik yang sepertinya membuat dirinya menjadi masyarakat mandiri.
1. Angkot tidak beroperasi
Jika Anda berkeliling Belitung, maka Anda tidak akan melihat angkutan kota yang beroperasi di sana.
Masyarakat Belitung lebih memilih menggunakan kendaraan beroda dua sebagai alat transportasi. Angkutan kota menjadi tidak efisien bagi masyarakat Belitung karena jarak trayek yang pendek tidak mampu menjangkau tempat tinggal masyarakat Belitung yang menyebar di seluruh Belitung.
2. Tidak ada Mini Market
Di seluruh Belitung, Anda tidak mendapati mini market retail semacam Alfamart dan Indomart. Masyarakat Belitung lebih memilih pasar-pasar tradisional dalam memenuhi kebutuhan harian mereka.
3. Tidak ada Mall
Di Belitung tidak akan Anda temui Mall sebagaimana yang bisa kita lihat di kota-kota besar. Masyarakat Belitung tidak mempunyai budaya konsumerisme. Mereka lebih memilih hidup dengan sederhana karena ini lebih nyaman dan menenangkan. Mereka juga lebih memilih acara-acara tradisi sebagai tempat pertemuan mereka.
3. Tidak mengeksploitasi Penambangan Laut
Penambangan masih menjadi pekerjaan favorit masyarakat Belitung. Selain pertambangan timah, Belitung juga memulai penambangan kaulin. Meski begitu, masyarakat Belitung tidak melakukan penambangan di laut demi kelestarian alam.
4. Sungai dan laut sebagai inti kehidupan
Sungai dan laut menjadi inti kehidupan masyarakat Belitung. Sungai dan laut menjadi sumber pangan. Di Belitung Anda akan mendapati lauk ikan dimana-mana.
Ada hal unik di masyarakat Belitung dalam menjadikan sungai sebagai acara sosial masyarakat. Meski modernasi juga terjadi pada masyarakat Belitung. Mereka mengenal mesin cuci namun tidak menggunakan mesin cuci. Bahkan di rumah-rumah mereka ada mesin cuci, namun setiap sore para ibu pergi ke sungai untuk mencuci. Dari kegiatan mencuci di sungai ini, para ibu berkumpul sambil bercengkrama. Mereka berbincang sambil bercanda.
[Maya]