• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 27 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Tsabit bin Qais yang Sering Menangis

September 17, 2022
in Kisah
Ini Alasan Kenapa Buah Naga Bagus Untuk Kesehatan

Foto: Pexels

137
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

TSABIT bin Qais adalah sahabat yang sering menangis. Padahal, beliau sang orator dan prajurit yang hebat. Namun, dia memiliki jiwa yang patuh, hati yang tunduk. Oleh sebab itu, ia hanya takut dan malu kepada Allah.

Baca Juga: Tsabit bin Qurrah, Ilmuwan Jenius yang juga Seorang Penerjemah

Tsabit bin Qais yang Sering Menangis

Ketika Allah menurunkan ayat, “Sesungguhnya Allah tidak suka setiap orang yang congkak dan sombong.”(Lugman: 18)

Tsabit menutup pintu rumahnya dan duduk menangis. Tindakan seperti ini ia lakukan agak lama, hingga terdengar oleh Rasulullah.

Dia dipanggil oleh Rasullullah dan ditanya tecntang tindakannya itu. la menjawab, “Ya Rasulullah, aku ini suka baju yang bagus dan sandal yang bagus. Aku khawatir termasuk orang-orang yang congkak.”

Nabi menjawab dengan tertawa, “Kamu tidak termasuk orang yang congkak. Kamu akan hidup dengan baik. Kamu mati dengan baik dan masuk surga.”

Ketika Allah menurunkan ayat, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara melebihi suara Nabi dan janganlah berkata kepada Nabi dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara di antara kalian sendiri, karena yang demikian itu menjadikan amal kebaikan kalian sia-sia tanpa kalian sadari.” (Al-Hujurat: 2)

Tsabit menutup pintu rumahnya lalu menangis. Rasul mencarinya dan menanyakan tentang dirinya. Beliau menyuruh seseorang untuk memanggilnya.

Tsabit memenuhi panggilan Rasul. Ketika ditanya tentang ketidakhadirannya, ia menjawab, “Aku ini orang yang sangat lantang suaranya. Aku sering meninggikan suara melebihi suaramu, ya Rasulullah. Jadi, amal kebaikanku sia-sia dan aku akan masuk neraka.”

Rasulullah menjawab, “Kamu tidak termasuk mereka. Kamu akan hidup mulia. Mati sebagai syahid dan Allah akan memasukkanmu ke surga.’

Inilah jiwa yang suci, merasa takut akan azab Allah karena apa yang dilakukan. [Cms]

Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itishom

Tags: Tsabit bin qais yang sering menangis
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Meridai Kemungkaran, Fatal Akibatnya

Next Post

Khadijah, Wanita dengan Hati Penuh Kasih

Next Post
51 Keutamaan Zikir

Khadijah, Wanita dengan Hati Penuh Kasih

Obati Hati dengan Al-Quran

Obati Hati dengan Al-Quran

9 Makanan yang membuat ginjal sehat

9 Makanan yang Membuat Ginjal Sehat

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga