SAKURA School Simulator, salah satu game yang cukup populer di kalangan anak-anak. Game online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak di era digital.
Baru-baru ini banyak orang tua resah terkait adanya permainan online Sakura Simulator School yang kerap dimainkan oleh anak-anak dari usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD).
Pasalnya, pada kedua game tersebut terdapat unsur pornografi, mulai dari tutorial mencium, mandi, hingga berhubungan badan.
Baca juga: Pemerintah Australia Larang Remaja di Bawah 16 Tahun Gunakan Sosial Media
Bahaya Game Sakura Simulator School untuk Anak-Anak
Dikutip dari berbagai sumber, Agus Dwi Churniawan, S.Si, M.Kom, Dosen Pemrograman Mobile dan Web Universitas Dinamika (Undika) Surabaya mengatakan, pada permainan Sakura Simulator School menceritakan kehidupan tentang anak-anak sekolah di Jepang.
Di mana permainan ini dikhususkan untuk remaja usia 18 tahun ke atas. Agus menuturkan, jika permainan ini hampir sama seperti permainan petualangan lainnya. Hanya saja, dalam Sakura Simulator School ini digambarkan ke anak sekolah di negara Jepang.
Selain itu, gambaran virtual yang ditampilkan dengan kesan ceria memikat anak-anak untuk memainkan. Hal mengkhawatirkannya, Sakura School Simulator juga dapat diakses oleh anak-anak.
Meskipun batas usia yang direkomendasikan 18+ di Google Play Store dan 12+ di App Store, jadi untuk orang tua harus waspada dan terus mengontrol aktivitas putra putrinya terutama anak-anak yang masih dibawah umur.
Untuk menghindarkan anak-anak dari pengaruh game online yang kurang baik, Agus mengatakan, jika orang tua perlu melakukan filterisasi sebelum mendownload permainannya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ia menuturkan, dari pada bermain game lebih baik anak-anak diajak belajar coding dengan bermain.
Sakura School Simulator mungkin terlihat seperti game yang menyenangkan, tetapi ada bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai, terutama untuk anak-anak.
Sebagai orang tua, tanggung jawabnya adalah memastikan anak-anak menggunakan teknologi secara bijak dan mengarahkan aktivitas mereka yang lebih positif dan mendidik. [Din]