ChanelMuslim.com – Buku Bukan 350 Tahun Dijajah menjelaskan bahwa penjajahan atas keseluruhan Indonesia berlangsung (paling lama) 40-50 tahun dengan mengecualikan beberapa daerah yang belum merdeka lebih lama daripada itu.
Baca Juga: Buku Bangkit dan Runtuhnya Bangsa Mongol
Klaim 350 Tahun Dijajah adalah Mitos Politik
Dilansir dari channel telegram Hikmah Agung, Ustaz Agung Waspodo menuliskan bahwa klaim 350 tahun penjajahan atas Indonesia, menurut sejarawan Taufik Abdullah adalah tidak lebih dari mitos politik belaka.
Hal ini juga dipertanyakan oleh sejarawan Asvi Warman Adam.
Ia bertanya mengapa masih tertulis dalam buku-buku sejarah di sekolah dan masih sering disebut dalam pidato-pidato bahwa Indonesia dijajah 350 tahun lamanya?
Ahli hukum Belanda kelahiran Yogyakarta, G.J. Resink dalam bukunya “Indonesian History Between the Myths,” juga sudah mempertanyakan mitos penjajahan 350 tahun dari kacamata Hukum Internasional.
Ketika menanggapi pernyataan Tamar Djaja dalam artikelnya “Memperingati Teungku Thji’ di Tiro: Aceh Paling Pendek Didjadjah”
Pada harian Pedoman Minggu, 22 Januari 1956 yang isinya adalah sebagai berikut.
“Penjajahan terjadi di Indonesia selama tiga setengah abad, sementara di Aceh hanya 37 tahun.”
G.J. Resink mengatakan bahwa tiga setengah abad itu secara hukum internasional tidak juga tepat.
Menurutnya, penjajahan atas keseluruhan Indonesia berlangsung (paling lama) 40-50 tahun.
Baca Juga:Buku Mewariskan Kekayaan
Sebagai Celah Cuci Tangan
Namun perlu disadari, pendekatan Gertrudes Johan Resink ini juga ada celahnya karena dapat dipakai sebagai celah cuci tangan VOC maupun Kerajaan Belanda serta pemerintah Hindia Belanda.
Celah atas segala macam efek negatif penjajahan di bumi Indonesia.
Sejarawan A.B. Lapian mengusulkan bahwa selama ada satu daerah yang masih merdeka dan belum masuk wilayah Hindia Belanda, hendaknya kita melihat itu sebagai kemerdekaan bersama.
Pernyataan beliau ini masih sulit Ustaz Agung terima karena konsepsi Indonesia sebagai negara kesatuan belum dikenal pada waktu itu.
Apabila merdeka pun, elit pemimpin Indonesia masih ada yang bermental dijajah atau menjajah negeri sendiri, maka tidak penting berapa lamanya Belanda berkuasa di negeri kita.
Ustaz Agung menuliskan bahwa kita harus segera merdeka secara hakiki, yaitu tidak lagi dikuasai kepentingan asing. [Ind/Camus]