YANG terhormat, para orang tua galau. Ada sebuah tulisan dari Harry Santosa. Tak perlulah kau tanyakan keshalihan anak anakmu. Karena mereka lahir dengan membawa fitrah keimanan. Tanyalah sebarapa banyak kau sucikan jiwamu dan seberapa besar ghirahmu pada alHaq untuk mendidik fitrah mereka.
Baca Juga: Memperbaiki Pola Pengasuhan Orang Tua Pada Anak
Yang Terhormat Para Orang Tua Galau
Tak perlulah kau risaukan anak-anakmu masuk neraka atau syurga. Karena semua anak yang Allah wafatkan sebelum AqilBaligh sudah pasti di syurga.
Tanyalah seberapa pantas dirimu untuk mendidik makhluk syurgawi ini. Tak perlulah kau bimbangkan ketangguhan belajar anak-anakmu.
Karena semua anak sejak lahir adalah saintis, sebagai bekal fitrah berinovasi seorang Wakil Tuhan di muka bumi. Tanyalah seberapa semangat dirimu membersamai kehausan mereka belajar tanpa menjejalkan.
Tak perlulah kau khawatir tak mendapatkan cinta tulus anak-anakmu. Karena semua anak pada fitrahnya adalah pencinta sejati dan makhluk paling setia.
Tanyalah seberapa besar kau mencurahkan cintamu kepadanya dengan tulus tanpa syarat. Tak perlulah kau cemaskan kelak anak-anakmu menjadi apa dalam peradabannya.
Karena semua anak sudah Allah install fitrah bakat atau potensi uniknya masing masing yang kelak jadi peran peradaban mereka.
Tanyalah seberapa ikhlas dirimu menghargai sifat unik mereka dan tidak tergesa melabelkan atau menghilangkannya.
Tak perlulah kau gusarkan apakah kelak anak-anakmu menjadi lelaki sejati atau perempuan sejati, ayah sejati atau ibu sejati. Karena pada fitrah gendernya, Allah hanya menciptakan fitrah lelaki dan fitrah perempuan. Tanyalah seberapa dekat dan seberapa banyak hadir dirimu ayah dan dirimu bunda membersamai ananda sampai akil baligh.
Tak perlulah kau begini dan begitu, apalagi lebay obsesif atau lalai pesimis, namun tetap rileks dan optimislah. Tuhanmu telah berikan hikmah yang banyak kepada para orangtua sepanjang sejarah karena telah mensyukuri fitrah anak-anaknya.
Lupakah kau pada Luqmanul Hakim? “Sungguh-sungguh telah Kami berikan Luqman Hikmah atas Kesyukurannya”
Maka banyaklah bersyukur atas fitrah dirimu dan fitrah anak-anakmu, agar engkau bisa banyak bersabar dan mendapat hikmah yang banyak dalam mendidik.
Maka, jangan galau dan panik, jangan banyak sedih dan gelisah, rileks dan optimislah.
Lantunkan doa yang biasa dipanjatkan Nabi saw berikut ini setiap pagi dan petàng.
Wahai Allah,
Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari rasa sedih dan gelisah
dari kemalasan dan ketidakbecusan
dari pelit dan pengecut
dari dililit hutang dan ditindas orang
“Tetaplah pada Fitrah Allah, Yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tiada perubahan atas ciptaan (Fitrah) Allah.”
Salam Pendidikan Peradaban.[ind/Cms]