APA saja tanda anak mengalami stres? Ketika anak mengalami stres, seringkali orang dewasa tidak mengenalinya karena gejalanya tidak terlihat.
Hal itu disampaikan oleh Carrie Bashoff Spindel, Asisten Profesor Psikiatri Klinis anak dan remaja di NYU Langone Medical Center, New York.
Baca Juga: 5 Pemicu Stres Pada Anak
Kenali Tanda Anak Mengalami Stres
“Stres dan kecemasan pada anak-anak sering tidak dikenali karena itu adalah gangguan yang tenang. Saat anak-anak mengalami stres, mereka tidak menunjukkannya, jadi tidak diperhatikan karena mereka tidak mengganggu,” jelas Spindel.
Sebenarnya, ada beberapa tanda yang dapat dikenali ketika anak mengalami stres, yaitu: mudah marah atau murung, ada perubahan perilaku di sekolah termasuk prestasi mereka, menjauhkan diri dari teman, tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang biasa dia nikmati.
“Selain itu, ada yang mengalami gejala yang tidak dapat dijelaskan, seperti sering sakit perut atau sakit kepala, tidur jauh lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya dan makan lebih banyak atau sedikit dari biasanya,” tambah Spindel.
Hampir setiap orang mengalami stres dan kecemasan. Namun, ketika stres sering terjadi dan signifikan, sebaiknya orang tua segera berkonsultasi kepada Psikolog atau Konselor.
Lalu, apa yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak menghilangkan stres?
1. Cara terbaik agar anak bertahan ialah tetap terhubung dengan mereka. Pastikan Ayah Bunda mempunyai waktu setiap hari bersama anak dan menjauhkan diri dari ponsel dan perangkat elektronik di rumah, mulailah berbicara dengan anak.
2. Pastikan anak-anak merasa nyaman di rumah, melakukan berbagai kegiatan seperti bermain, beristirahat, membaca, atau melakukan apapun yang mereka sukai. Rumah adalah ruang yang seharusnya bisa menenangkan, menyenangkan dan bebas stres terutama untuk anak.
3. Kepada anak, Ayah Bunda bisa menamai stres itu dengan sebutan “tuan khawatir”. Stres dapat membuat seorang anak merasa tubuh mereka tidak terkendali. Jelaskan kepada mereka ini adalah respon tubuh ketika sesuatu yang menakutkan terjadi.
Ketika anak belajar mengenali tanda-tanda stres, mereka dapat melakukan hal-hal untuk menguranginya, seperti tarik nafas untuk lebih rileks.
4. Tetaplah melakukan aktivitas rutin seperti makan dengan nutrisi yang baik dan tidur teratur.
5. Tanyakan kepada dokter anak untuk bimbingan atau rujukan konseling jika stres anak terjadi terus-menerus dan berlebihan.
6. Pastikan diri Ayah Bunda terkontrol secara emosional sebelum merawat anak-anak.
Selain itu, orang tua dapat mengajarkan kepada anak bahwa setiap masalah seharusnya dikembalikan kepada Allah dan meminta petunjuk kepada Allah agar diberikan jalan keluar bagi permasalahan tersebut.[ind/antaranews/WebMD/Cms]