MENGETAHUI pemicu stres pada anak bisa membuat kita lebih mengetahui permasalahan sang anak. Saat ini, stres tidak hanya dialami oleh orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya.
Sebuah survei yang dilakukan WebMD secara nasional di Amerika menemukan bahwa 72% anak-anak memiliki perilaku negatif karena stres, dan 62% anak-anak menunjukkan gejala fisik seperti sakit kepala dan sakit perut.
Baca Juga: Cara Sederhana Menghilangkan Stres
5 Pemicu Stres pada Anak
Yang mengkhawatirkan, tingkat stres para remaja (setingkat SMA) rata-rata ada di atas tingkat stress orang dewasa. Sebenarnya apa yang menyebabkan stress pada anak. Ada sekitar lima penyebab stress pada anak.
1. Perkembangan anak yang lebih cepat
Ini berkaitan erat dengan kemajuan teknologi. Anak-anak mengalami percepatan dalam menyerap pendidikannya. Studi yang dilakukan oleh the University of Virginia, dalam kurun waktu 1998-2015, waktu yang dibutuhkan anak TK untuk belajar membaca meningkat sebesar 25%. Sedangkan penurunan drastis terjadi pada pendidikan seni,musik, dan fisik. Ada ketidak seimbangan dari perkembangan mereka.
2. Kurangnya waktu bermain
Anak-anak jenuh dengan jadwal pelajaran yang padat. Belum lagi les tambahan yang diwajibkan orangtua kepada mereka.
Ada baiknya Ayah Bunda memberi kelonggaran dan memberikan waktu kepada mereka untuk bermain dengan teman sebayanya. Ayah bunda juga perlu memperhatikan waktu istirahat mereka karena sebagian anak belum mampu mengatur diri mereka sendiri.
3. Kejenuhan media yang penuh dengan konten dewasa
Kemajuan teknologi digital saat ini lebih banyak berisi konten yang diperuntukan bagi orang dewasa. Konten yang penuh kekerasan, percintaan dewasa yang dikemas dalam sebuah tontonan yang menghibur sebenar tidak diperuntukan bagi mereka.
Sayangnya dengan kemudahan akses media digital membuat mereka memuaskan rasa ingin tahu mereka dan memengaruhi cara berpikir dan gaya hidup mereka.
Pantauan dari orang tua sangat dibutuhkan di sini. Ayah bunda sebaiknya memerhatikan tontonan anak-anak dan memberi pendampingan saat anak-anak membutuhkan tontonan.
Hal ini bisa membantu ayah bunda untuk mengetahui manfaat dari hiburan yang anak-anak nikmati dan sekaligus mendapatkan bahan yang bisa didiskusikan dengan mereka.
4. Tidak cukup tidur
Tekanan tugas sekolah dan daya tarik media sosial mengurangi jatah tidur anak-anak dan remaja. Gadget ternyata bisa memotongg waktu tidur anak sebanyak satu jam setiap harinya. Padahal kurang tidur dapat mempengaruhi memori, penilaian, dan suasana hati.
5. Masalah keluarga
Masalah keluarga seperti penyakit orangtua, tinggal terpisah dengan orangtua, pertengkaran dan bahkan perceraian orang tua dapat menjadi penyebab utama stres pada anak.
[Maya Agustiana/Cms]