BAGAIMANA hukum ikut liqo, tapi masih pacaran. Ada sebuah pertanyaan yang diajukan kepada Ustaz Farid Nu`man Hasan. Assalamu’alaykum wr wb Ustaz/Ustazah, saya mau bertanya, ada seorang muslimah dari segi pakaian syar’i dan mengikuti kajian islami (Liqo) tilawah, shaum sunnah, in syaa Allah untuk ibadah muslimah ini taat.
Namun, dalam beberapa bulan ini sedang dalam proses ta’aruf, tapi proses ta’aruf sama seperti pacaran, karena sering pergi berduaan dengan si ikhwan.
Yang mau saya tanyakan bagaimana dengan ibadah yang ia jalankan, apakah sia-sia karena cara ta’arufnya itu. Apakah ketaatannya terhadap Allah sia-sia karena proses ta’aruf yang ia lakukan? Mohon penjelasannya.
Baca Juga: Apa itu Liqo? Pentingkah untuk Diikuti?
Hukum Ikut Liqo, tapi Masih Pacaran
Ketika ta’aruf, bahkan sudah khitbah sekali pun, belum ada hubungan apa-apa. Belum halal berduaan. Mereka berdua mesti menyadari ini, tahan dulu, sabar.
Apakah amal shalihnya terhapus gara-gara ini? Yang menghapuskan amal shalih adalah jika seseorang itu murtad, atau tidak ikhlas dalam amalnya.
Atau secara dalil memang disebut bisa membuat sia-sia amal seperti mabuk, ke paranormal, istri yang tidur malam tapi suaminya dalam keadaan marah, imam yang dibenci makmumnya, budak yang lari dari majikannya sampai dia kembali. Semua ini ada dalam keterangan Sunnah, dapat membuat sia-sia shalat mereka.
Wallahu a’lam.
[ind/Cms]