SEORANG wanita asal Uganda membuat heboh publik karena memiliki 44 anak di usianya hampir 40 tahun. Ia bernama Mariam Nabatanzi, yang telah menikah sejak berusia 12 tahun.
Setahun setelah menikah ia dikarunia sepasang anak kembar, kemudian berlanjut dengan lima pasangan kembar, empat pasang kembar tiga dan lima pasang kembar empat.
Nabatanzi tinggal bersama anak-anaknya di empat rumah sempit yang terbuat dari balok semen dan diatapi besi bergelombang di sebuah desa yang dikelilingi oleh ladang kopi 50 km (31 mil) di utara Kampala.
Baca Juga: Wanita Pertama yang Masuk Surga
Wanita Asal Uganda Memiliki 44 Anak di Usia Hampir 40 Tahun
Dilansir dari reuters, Ia melakukan pemeriksaan ke dokter setelah melahirkan anak kembar pertamanya. Dokter mengatakan bahwa dia memiliki ovarium yang luar biasa besar.
Namun dokter tersebut tidak menyarankan Nabatanzi menggunakan KB karena dapat berdampak buruk pada kesehatannya.
Kini Nabatanzi harus berjuang sendiri merawat 38 anaknya, enam lainnya telah meninggal dunia akibat komplikasi. Sang suami melarikan diri sejak tiga tahun yang lalu karena tidak sanggup menghadapi penderitaan.
“Saya tumbuh dengan air mata, laki-laki saya telah menimpakan banyak penderitaan kepada saya,” katanya dengan tangan terkatup saat matanya berkaca-kaca, dikutip dari reuters.
“Seluruh waktu saya dihabiskan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang.”
Putus asa dengan finansial, Nabatanzi mengerahkan segala kemampuannya untuk mencoba berbagai profesi mulai dari tata rambut, dekorasi acara, mengumpulkan dan menjual besi tua, membuat gin lokal, dan menjual jamu.
Semua pendapatannya habis untuk makanan, perawatan medis, pakaian dan biaya sekolah anak-anaknya.
Anak sulung Nabatanzi, Ivan Kibuka, yang telah berusai 23 tahun terpaksa harus putus sekolah menengah karena masalah ekonomi.
“Ibu kewalahan, pekerjaannya menghancurkannya, kami membantu yang kami bisa, seperti memasak dan mencuci, tetapi dia masih memikul seluruh beban untuk keluarga. Saya kasihan padanya,” ucap Ivan.
Di Afrika, tepatnya di Uganda, tiap wanita rata-rata mampu melahirkan lima sampai enam anak, artinya tingkat kesuburan di sana terbilang tinggi.
Sedangkan rata-rata global menurut Bank Dunia, tiap wanita mampu melahirkan dua sampai empat anak.
Kasus Nabatanzi di Uganda sendiri terbilang sangat langka. [Ln]