PERNAHKAH kamu mendengar kisah Safinah, seorang sahabat Rasulullah yang mampu menggendong unta, tidak hanya satu unta, tetapi hingga enam unta?
Dengan bobot seberat itu, sahabat ini masih tidak merasakan keberatan. Simak kisahnya berikut ini.
Safinah, Abu Abdurrahman atau dikenal juga Abu Bukhturi maula Rasulullah pada awalnya merupakan budak dari Ummu Salamah, istri Rasulullah.
Kemudian, ia dimerdekakan dengan syarat menjadi pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hidupnya. Ia lahir di Arab, namun nasabnya keturunannya dari kalangan bangsa Persia.
Baca Juga: Abu Hurairah, Sahabat Rasul yang Akrab dengan Kemiskinan
Safinah, Sahabat Rasulullah yang Mampu Menggendong 6 Unta
Safinah menuturkan, nama asliku adalah Qoys, kemudian Rasulullah menggantinya dengan Safinah. Ada yang bertanya, mengapa kamu dinamai Safinah (yang berarti kapal, dalam bahasa Indonesia)?
Beliau menceritakan, suatu hari Rasulullah bepergian bersama beberapa orang sahabatnya, dan mereka pun merasa keberatan membawa barang-barang mereka, lalu beliau berkata kepadaku “Bentangkanlah kainmu!”
Aku pun membentangkannya sesuai permintaan beliau. Beliau menaruh barang-barang tersebut di kainku itu kemudian membawakannya kepadaku sambil bersabda, “Bawalah! Sesungguhnya engkau adalah sebuah kapal.”
Lalu Safinah mengatakan, “Sekarang, apabila aku memikul seekor unta, dua ekor atau bahkan lima sampai enam ekor unta, aku tidak merasakan itu beban yang berat.” (HR. Hakim dalam Mustadrak-nya, 3: 701).
Baca Juga: Utbah bin Ghazawan Sahabat Berwajah Tampan dan Pemanah Ulung yang Zuhud
Hadis-hadis yang Diriwayatkan oleh Safinah
Dari Safinah yang meriwayatkan dari Ummu Salamah. Ummu Salamah mengatakan, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah musibah menimpa seorang hamba, lalu ia mengatakan:
‘Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah balasan pahala atas musibahku ini (karena aku bersabar pen.), lalu gantilah dengan yang lebih baik.’
Pasti Allah akan memberinya pahala dengan kesabarannya terhadap musibah tersebut dan mengganti kehilangannya dengan sesuatu yang lebih baik.
Ummu Salamah melanjutkan, “Pada saat Abu Salamah (suamiku) wafat, aku berpikir, siapa lagi yang lebih baik dari Abu Salamah, namun Allah menegarkan hatiku untuk mengucapkan:
Allah pun menikahkan aku dengan Rasulullah sebagai ganti suamiku.
Ini merupakan pelajaran berharga bagi kita umat Islam, untuk mengucapkan doa ini tatkala kita ditimpa musibah atau bencana, mudah-mudahan Allah menggantikan kehilangan yang kita alami saat musibah tersebut, dengan sesuatu yang lebih baik.
Baca Juga: Sosok Atikah binti Zaid yang Menjadi Istri 4 Sahabat Nabi
Safinah wafat pada zaman Hajjaj bin Yusuf memerintah kota Madinah. Semoga Allah meridhai dan merahmati sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia ini.[Wn/Ind]
Sumber: http://kisahmuslim.com/kisah-sahabat-nabi-safinah-maula-rasulullah/