SIAPAKAH sosok Atikah binti Zaid, seorang wanita memesona yang menjadi istri para syuhada, tak tanggung-tanggung, 4 sahabat nabi pernah menjadi suaminya.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek Herlambang menulis tentang Atikah dalam tulisan berjudul Wanita Mempesona Istri Para Syuhada.
“Ceraikanlah dia!” perintah itu diucapkan Abu Bakar pada putranya Abdullah bin Abu Bakar.
Apa pasal? Abu Bakar melihat putranya begitu terpesona dengan kecantikan istrinya hingga melalaikan kewajiban shalat berjama’ah dan berjihad di jalan Allah.
Dengan hati pilu, perintah ayahnya itu dituruti.
Bukannya semakin membaik, Abdullah semakin galau dan diriwayatkan sampai jatuh sakit.
Setelah berjanji akan memperbaiki ketaatannya pada Allah, Abu Bakar mengizinkan putranya rujuk kembali. Benar saja, tak lama setelah itu Abdullah bin Abu Bakar syahid dalam Perang Thaif.
Wanita yang kecantikan, keshalehan, dan kecerdasannya begitu mempesona itu adalah Atikah binti Zaid.
Putri Zaid bin Amr bin Naufail, seorang pembesar Quraish, serta saudara kandung sahabat mulia Said bin Zaid.
Setelah menjanda dari Abdullah bin Abu Bakar, Atikah menerima pinangan Amirul Mukminin Umar ibn Khattab. Lagi-lagi namanya tercatat sejarah dalam pernikahan keduanya itu.
Kalau masih ingat kisah Umar ibn Khattab yang bersabar saat “diomeli” istrinya, nah, istrinya adalah Atikah.
Baca Juga: Puisi Cinta Atikah binti Zaid untuk Kepergian Sang Kekasih
View this post on Instagram
.
Sosok Atikah binti Zaid yang Menjadi Istri 4 Sahabat Nabi
Begitupun kisah istri Umar yang “protes” supaya wanita tidak dilarang shalat berjamaah di masjid, itu adalah Atikah.
Kemuliaan menghampirinya untuk kedua kali. Ia mendampingi dan merawat Sang Khalifah hingga syahid karena ditusuk belati beracun Abu Lu’luah pada 25 Dzulhijah 23 H atau 3 November 644 M.
Sepeninggal Umar ibn Khattab, banyak sahabat utama yang meminangnya. Namun lamaran Zubair bin al-Awwam, salah satu dari 10 sahabat yang dijamin surga, yang diterimanya.
Lagi-lagi sejarah mencatat pernikahan ketiganya melalui syair pilu yang ditulisnya saat Zubair bin al-Awwam syahid di lembah as-Siba dalam Perang Jamal.
Atikah binti Zaid juga dikenal sebagai penyair yang syair-syairnya mampu menggugah perasaan Muslimin kala itu.
Menariknya, nama Atikah juga dikaitkan dengan berakhirnya pernikahan Zubair bin Awwam dengan Ibunda Asma binti Abu Bakar.
Seperti diketahui, kisah pernikahan Zubair dan Asma sangat menginsiprasi.
Keduanya adalah mujahid dan mujahidah hebat yang bahu membahu melalui periode Makkah yang berdarah-darah. Dari pernikahan keduanya lahir mujahid luar biasa Abdullah bin Zubair.
Namun di akhir hidupnya, diketahui yang mendampingi kesyahidan sahabat Zubair bin Awwam adalah Atikah binti Zaid, bukan ibunda Asma binti Abu Bakar.
Di akhir hidupnya, Atikah binti Zaid yang kala itu telah berusia 50 tahunan menerima pinangan Husein bin Ali bin Abi Thalib, yang kemudian juga syahid.
Hingga Sang Mertua, Ali bin Abi Thalib, sampai mengatakan, “Siapa yang menyukai mati syahid, hendaklah menikah dengan Atikah.”
MasyaAllah!
Saya membayangkan ibunda Atikah binti Zaid ini adalah sosok yang pesonanya mampu memukau siapa saja.
Kalau sekadar cantik, pasti banyak yang tak kalah cantik.
Namun keshalehannya tak diragukan lagi, keberaniannya, keteguhan hatinya, kecerdasan dan kedalaman ilmunya, serta barangkali ia juga wanita yang romantis karena kepiawaiannya menulis syair.
Tak terbayangkan kemuliaannya hingga Allah izinkan untuk mendampingi empat orang syuhada di akhir hidupnya.[ind]