NAYAKA Budhidharma sukses menjuarai nomor catur kilat Asia Junior Chess Championship 2025 yang digelar di Waskaduwa, Sri Lanka.
Pecatur asal Malang, Jawa Timur ini mencetak 6,5 poin dari tujuh babak dengan sistem waktu 3+2 menit, unggul atas FM Alekhine Nouri (Filipina, 2.201) dan Muhammadsolih Rakhmatullaev (Uzbekistan, 1.889) yang menempati posisi dua dan tiga. Turnamen ini diikuti 86 peserta dari berbagai negara Asia.
Nayaka tampil impresif setelah sebelumnya mengikuti Aurionpro Mumbai GM di India. Ia akan kembali berlaga di nomor klasik mulai 12 Juni 2025 pukul 17.30 WIB, menempati unggulan keempat di bawah tiga IM unggulan: Aswath S (2.507), Kashish Manoj Jain (2.429), dan L M S De Silva (2.390).
Baca juga: Pecatur Muda Asal Yogyakarta Siap Tanding pada Ajang Piala Dunia Catur 2025 di Georgia
Pecatur Muda Asal Malang Raih Juara 1 Catur Kilat Asia Junior 2025
Berdasarkan informasi PB Percasi, peraih medali emas di nomor standar yang diikuti 93 peserta nantinya akan berpeluang mendapatkan norma Grandmaster.
Pecatur muda Indonesia kembali mencuri perhatian di kancah Asia. Nayaka Budhidharma sukses meraih gelar juara dalam Kejuaraan Catur Kilat Asia Junior 2025.
Remaja 19 tahun asal Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang ini tampil cemerlang di Sri Lanka. Ia bersaing dengan puluhan pecatur muda berbakat dari berbagai negara Asia.
Turnamen resmi FIDE ini berlangsung pada 27 Juni 2025 di Citrus Hotel, Waskaduwa, Sri Lanka. Nayaka mengumpulkan 6,5 poin dari tujuh babak dan dinobatkan sebagai juara pertama.
Asian Junior Blitz 2025 digelar dengan format Swiss 7 babak. Waktu permainan yang digunakan adalah tiga menit ditambah dua detik per langkah.
Sebanyak 86 pecatur muda dari seluruh Asia ambil bagian dalam turnamen ini. Mereka berasal dari negara-negara kuat seperti India, Filipina, Malaysia, dan Uzbekistan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Nayaka memulai turnamen sebagai unggulan ketiga berdasarkan peringkat awal. Meski begitu, ia tampil konsisten sepanjang turnamen.
Ia mencatatkan beberapa kemenangan penting, termasuk saat menghadapi Genivan Genkeswaran dari Malaysia. Kemenangan itu menjadi salah satu momen penting menuju podium tertinggi.
Di akhir turnamen, Nayaka mengumpulkan total 6,5 poin dari 7 babak. Jumlah poin ini sama dengan FM Alekhine Nouri dari Filipina, namun Nayaka unggul dalam perhitungan tie-break. [Din]