AKU boleh curgar enggak? (curhat dengan vulgar)? Aku rasa aku kena santet. Anakku juga. Kami sekeluarga anak beranak dengan ibunya sudah trauma dengan yang namanya peruqyah.
Sebelum pisah dengan ayah anak-anak, kerap kami didatangkan peruqyah. Terakhir peruqyah itu adalah yang bisa cerita ini itu bahkan pandai bikin cerita pendek ..kisah horor yang dipercayai oleh ex..
~kami (aku dan anak-anak) enggak habis pikir dengan semua cerita yang dikarang dan semuanya adalah lucu-lucu mengerikan.
Yang paling parah adalah kisah perselingkuhan yang mana dibuat-buat antara aku dengan penjaga kebun di Subang
Sehingga kemudian dipercaya lagi bahwa aku buat sekolahan di Purwadadi karena ingin berdekatan dengan penjaga kebun tersebut yang kebetulan punya banyak keris .. ~ aku dibilang nyembah keris dll.
Padahal keris khan bisa juga untuk motong bawang yaa .. malah bagus buat jadi hiasan sesuai dengan kurikulum merdeka.
Lalu dikatakan anakku dicintai oleh jin kuda, ketika beliau jatuh dari kuda. Ada juga jin kura-kura dll. Capek deh kayak taman safari tapi ghoib gitu.
Suasana rumah panas dan semua anak bingung lihat emaknya tiap hari masak, lalu ke sekolahan ngajar atau rapat kepsek tapi kok dituduh selingkuh dan pacaran sama orang yang sehari-hari mangkas kebun tebu.
Kebetulan aku beli kebun tebu untuk dibuatkan pesantren kecil.
Kenapa selingkuhan ku (kalau cerita itu benar) enggak sama Jacky Chan yang agak gantengan dan cukup tua atau Brad Pitt.
Kita nii emak-emak, hormon esterogen sudah menipis, agak sulit memang untuk romantis apalagi selingkuh .. ~ aku nii dah tua, dah malas menggoda lelaki ..
baca juga: Nabi Saw Betah Mendengar Curhatan Istrinya
Curhat dengan Vulgar
Kisah yang sangat jauh dari benakku, juga benak anak-anak ~ tapi dipaksakan sehingga kami berpisah dengan sukses.
Pisah karena aqidah dan ujung-ujungnya minta harta bagi dua. Padahal itu milik yayasan .. bukan harta aku.
Sekolah ya semuanya punya yayasan laah, bahkan kita sekeluarga dulu sempat tanda tangan dan declare kalau ini semua milik umat. Bukan milik pribadi.
Lha yang kerja dan membangun sekolah khan 525 guru dan staf. Jadi JISc itu milik umat. Titik. Tidak bisa jadi gono gini, khan semua tanah dan bangunan dibeli dari uang masuk – bukan uang pribadi.
Aya aya wae. Aku ini juga staf.
Alhasil perdukunan berkedok ruqyah jalan terus dan menikahlah ex-ku dengan one of the member of peruqyah tralala bla bla bla ~ dengan dalih ‘ istriku selingkuh sama dukun dari Subang yang berkedok ustaz.
Intinya kawinlah dia dan lalu minta harta bagi dua. Harta umat dibagi dua? Mengerikan …
Anak-anak sudah trauma dengan masalah ~ makanya yang perempuan enggak mau di-upload dengan foto with husband and her kid. Beliau memilih hidupnya sendiri jauh dari persantetan dan praktik perdukunan. Hidup in the logic world. Australia.
Kalau anak yang lelaki sudah biasa dengan santet dan peruqyah berkedok dukun. Aku juga. Ujung-ujungnya ~ De U It. DUIT.
Ini cuma pelajaran saja untuk everyone yang lagi naik daun dikasih Allah rezeki, bahwa tauhid itu nomor satu, nomor dua komunikasi. Jangan duit nomor 1 sehingga melupakan tauhid dan anak istri.
Intinya jangan kita lebih percaya orang lain daripada istri atau suami atau anak sendiri.
Apalagi percaya dengan cerita yang dibuat-buat; kayak sinetron Tivi yang stiap hari kisahnya beda dan memfitnah besar-besaran.
Lalu dipercayai lalu marah enggak keruan lalu menikah lagi lalu happy dengan yang baru yang dipilihkan para peruqyah (dukun berkedok peruqyah).
Lalu dengan gagah membuat cerita sana sini. Tentang perselingkuhan sang istri (yang sehari-hari cuma ngurusin sekolahan dan anak-anak, sama cabe uleg buat bikin rendang petang).
Dan kemudian ujung-ujungnya minta bantuan para ustaz terdekat untuk mengambil alih sekolahan dengan alasan khawatir akan dibawa ke jalan sesat. Padahal dia yang main dukun kok aku yang dituduh ..
Hati-hati dengan peruqyah. Jangan takut kalau disantet atau jadi sakit karena santet.
Yang penting tetap istiqomah tilawah minimal 1 juz, syukur-syukur bisa 2-3 juz, lalu baca albaqarah setiap magrib, almatsurat pagi petang (ini paling manjur) dan dzikir every day.
Effect-nya santet; biasanya menyerang;
1) Anggota tubuh yang lagi lemah yang suka sakit, misal perut sakit magh, dengan adanya santet maka bisa sakit 2-3 kali lipat tak tertahankan caranya;
tetap dzikir lalu taruh saja alqur’an digital al baqarah di tempat yang sakit.
2) susah tidur semalaman terjaga. Yaa santai saja, bangun saja, buat modul kalau aku sih. Aku khan guru. Atau sholat malam.
Nah biasanya habis sholat malam tidur jadi lebih nyenyak. Yang kasihan anak-anakku tapi lama-lama jadi biasa.
3) satu yang aku hindari adalah jumpa peruqyah atau terima air botol dari orang dengan didoakan dll.
Baca doa saja sendiri dalam botol tersebut; alfatehah, al baqarah. Lalu dzikir (hayati dan mohon kepada Allah Yang Maha Baik). Lalu perbanyak sholawat.
4) Terus terang aku sholawat sampai 1000 bahkan lebih, aku ingat hadist yang aku baca; “Bahkan dengan shalawat yang diucapkan sambil bercanda sekalipun, dijawab oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Aku berkaca-kaca dan semakin cinta. Tadinya aku biasa saja dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, lalu aku baca buku Sirah Nabawiyah, aku baca buku kisah sahabat, aku baca tentang hari kiamat;
di situ aku jatuh cinta dengan suami bunda Aisyah. Dengan bunda Aisyah radhiyallahu anha juga aku cinta, beliau cerdas dan legowo .. baik hati dan polos –
itu pandangan aku setelah membaca kisah kisah beliau ..
Upahnya tak terduga; aku mimpi Rasulullah, beliau sangat ramah dan diam saja tapi nampak seperti tersenyum wajahnya tidak terlihat dengan jelas, rambutnya ikal hitam, tubuhnya tinggi tidak besar kayak orang Arab yang di Makkah, tidak juga kecil kayak orang Indonesia,
Gimana ya pokoknya susah dijelaskan dan beliau pakai jubah yang pastinya bahan yang sangat indah dan bagus sekali tapi sederhana dan berkharisma.
Biasanya hanya sekejab saja dan aku meneteskan airmata, apa benar itu beliau? Selalunya dalam hati ada ucapan ‘Rasulullah’. Sekian saja.
Tapi hal itu membuat aku semakin semangat bershalawat, membaca buku tentang beliau dan berusaha menjalankan sunahnya semampu aku.
Aku kalau mau shalawat, aku pastikan faham artinya lalu membayangkan diri beliau dan aku wudhu dulu pakai baju bagus dan jilbab bersih.
Aku sangat jarang pakai mukena, aku kalau pakai mukena merasa jelek. Jadi aku malu. Khan aku mau ketemu Allah dan ketemu Rasulullah.
Hampir setiap hari aku pakai baju bagus dan jilbab rapih pakai bross, aku jarang pakai daster. Hehe tidur juga rapi kayak mau meeting sekolahan tapi dengan bahan baju yang tidak serius.
Ok yaa. Intinya; aku rasa motifnya uang.
Dengan alasan, aku sang owner JISc dituduh selingkuh dengan orang kampung penjaga kebun tebu di Subang – Purwadadi.
Sehingga banyak bank enggak mau biayai project sekolah aku. Lalu sekolahanku diminta untuk bagi dua, hehe kayak cheesecake bagi dua.
Dikira mudah bagi dua sekolahan, buat sekolah harus cinta, kalau mau uangnya saja ~ maka akan hancur sekolahan itu dengan anak-anaknya.
So, naudzubillah.
Kalau aku buat sekolahan baru nanti. Maka aku declare ‘itu sekolahan Dr. Fifi P. Jubilea (Mam Fifi), Jakarta Islamic School.
Dengan Basic Critical Thingking skill as a leader who will conquer the world.
Kalian mau datang khan? Tujuanku cuma satu: “Rodiyallahu wa rodhu anhu“ (Allah Ridho padaku…)
Intinya; tauhid.
Aku enggak benci dengan siapapun. Aku berdoa yang jahatin aku ‘kejedut sedikit‘ lalu bertaubat. Dan jadi orang baik.
Yang benci aku berubah jadi cinta padaku
Yang cinta aku berubah jadi cinta pada Rasulullah
Yang jahat padaku dan anak-anakku, aku doakan agar jadi taat pada Allah ku, Allah subhanahu wa taala.
Suatu saat kalau melihat aku lagi galak, mohon maaf; mungkin aku kurang tidur karena semalaman aku dzikir dan tilawah untuk menguatkan cintaku pada Allah dan untuk kuatkan anak-anak dan membuat mereka tentram, karena hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.
Tak usah nawarin doa atau air atau nomor wa peruqyah manapun yaa, aku dan anak-anak trauma.
Cukup tilawah saja dan almatsurat dan dzikrullah dan sedekah dan ibadah dan berdakwah dan bikin sekolah dan makan enak di hari Raya. Cukup itu semua.
Note; semoga ini jadi pelajaran bagi siapapun. Dan di mana pun.
Konklusi;
1) Jangan serahkan urusan kita pada manusia, serahkan pada Allah saja (Al imran; 1) Allah Yang Maha Hidup yang mengurus makhluknya terus menerus.
Jangan percaya pada orang lain, apalagi orang berkedok ruqyah. Setiap orang bisa meruqyah dirinya sendiri.
Tilawah yang banyak dan dzikir almatsurat. Bisa dicari di youtube ustaz hanan attaqi paling bagus. Kalau mau dengar audionya.
Jangan cegah aku menulis di Facebook atau media manapun; lebih baik menulis daripada joget, ya khan.
Ada nelayan makan terasi. Cukup sekian dan terima kasih.
Note; maaf aku sangat jarang buka inbox. Tak usah repot-repot nawarin peruqyah. Hehe.
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc