NABI shallallahu ‘alahi wa sallam adalah sosok suami yang sangat romantis kepada istri. Salah satu sikap romatisnya yaitu beliau betah mendengar curhatan istri. Imam Bukhari meriwayatkan pada bab “Bergaul dengan Baik terhadap Keluarga,” sebuah hadis dari ‘Aisyah.
Tampak betapa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam betah mendengarkan cerita ‘Aisyah tentang sebelas wanita yang berjanji sesama mereka untuk tidak menyembunyikan sedikitpun kondisi suami mereka.
Baca Juga: Mendengarkan Curhatan Orang Lain Saat Diri Sendiri Banyak Masalah
Nabi Saw Betah Mendengar Curhatan Istrinya
Demikian pula Ibnu Abbas menceritakan obrolan Nabi di malam hari menjelang tidur, dengan sang istri. “Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur” (HR. Bukhari dan Muslim).
Para ulama menilai obrolan dengan istri dan anak, termasuk kegiatan yang memberikan maslahat. Imam An-Nawawi menjelaskan, “Para ulama mengatakan, obrolan yang makruh setelah isya adalah obrolan yang tidak ada maslahatnya”.
“Adapun kegiatan yang ada maslahatnya dan ada kebaikannya, tidak makruh. Seperti belajar ilmu agama, membaca cerita orang soleh, mengobrol melayani tamu, atau pengantin baru untuk keakraban, atau suami mengobrol dengan istrinya dan anaknya untuk mewujudkan kasih sayang dan hajat keluarga.” (Syarh Shahih Muslim, 5/146)
Allahu’alam Bishowab
Pemateri: Ustadz Cahyadi Takariawan