ChanelMuslim.com – Ayah, naikkan aku ke atas pelana kuda dan izinkan aku melesat. Para orangtua pada masa sahabat hingga masa salaf mendidik anak-anak mereka dengan keberanian dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi segala macam onak kehidupan di dunia ini.
Ketika mereka dewasa, mereka mampu maju sebagai pejuang yang gigih dan pekerja keras di jalan kebenaran.
Seorang anak meminta izin kepada ayahnya untuk berkelana ke penjuru dunia dengan harapan bisa memperoleh jalan kemuliaan, kebahagiaan dan kehormatan bagi dirinya.
Baca Juga: Nabi Musa dan Penunggang Kuda
Ayah, Naikkan Aku ke Atas Pelana Kuda dan Izinkan Aku Melesat
Untuk ayahnya, dia menuliskan sebuah syair yang gagah perkasa,
Lemparkanlah pelana ke atas anak kuda
Dan pasangkanlah kendalinya
Kemudian masukkanlah topi besi ke kepalaku
Dan berikanlah pedang yang tajam kepadaku
Kapan aku mencari rezeki
Jika tidak dari masa kecil
Akan ku lintasi bumi
Demi mendapat sesuatu yang halal
Dan bukan yang haram
Barangkali perjalanan
Dapat menghapus kemiskinan
Atau mendekatkan kematian
Jika kita berkaca pada anak-anak mereka, anak-anak kita boleh jadi tertinggal jauh. Pada usia baligh, apakah kita sudah cukup memberikan bekal yang cukup untuk mereka sebagai manusia dewasa?
Boleh jadi mereka hidup ribuan tahun sebelum kita, tapi visi kehidupan mereka begitu visioner.
Selain tujuan langitan, bersama ke surga, mereka juga mempunyai tujuan untuk menjaga peradaban dan menjaga nilai kemanusiaan. Sudah semestinya kita mengikuti jejak-jejak kaki mereka.
Apa yang menyebabkan anak-anak muda masa itu menjadi begitu istimewa. Ada beberapa alasan, antara lain;
– Karena sejak usia mudanya mereka terdidik dengan keahlian berenang, menunggang kuda dan memanah.
– Karena mereka tidak terdidik dengan kemanjaan yang berlebihan dan ketergantungan pada orang lain yang membinasakan.
– Karena mereka menyadari tanggung jawab dan kepercayaan terhadap diri mereka sendiri.
– Karena mereka terbiasa bergaul dengan teman-teman sebaya dari anak-anak keluarga mereka dan orang-orang lain.
– Karena mereka telah mempelajari biografi para pahlawan, orang-orang pemberani, para penakluk dan para panglima perang.
Ketika kita, para orangtua dan para pendidik menerapkan dasar-dasar pendidikan yang benar yang membebaskan anak dari ketakutan dan sifat pengecut.
Jika kita mau mengikuti jejak para pendahulu kita, in syaa Allah akan lahir generasi yang tidak lagi gelisah dan pengecut.
Merekalah generasi yang percaya diri, berani, bijak dan berpegang teguh pada ayat, “ … padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (QS. Al Munafiqun: 8).[MAY]