ADA 3 tipe orangtua menurut Randy Insyaha, Penggiat dan Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha. Apa saja jenis-jenis orang tua itu dan Ayah Bunda masuk tipe yang mana? Yuk, kita simak.
Pertama, Orang Tua Masa bodoh dengan anak, tidak peduli dengan anak.
Orang tua cukup hanya memberikan uang, untuk bayar sekolah, untuk uang saku, untuk beli PS, untuk beli gadget dan pulsanya dll.
Ia tidak peduli dengan kondisi anaknya, bagaimana anak di sekolah, siapa temannya, apa tontonannya, apa kebiasaannya, komunitas seperti apa yang anak itu masuk di dalamnya.
Orang tua sibuk dengan urusannya sendiri, urusan pekerjaannya, hobinya, kesenangannya, pertemanannya dll.
Kedua, Tipe Orang tua yang banyak mengeluarkan uang untuk pendidikan anak.
Misalnya untuk biaya sekolah yang mahal, ikut kursus ini dan itu, ikut lomba ini dan itu dll. Tapi orang tua tidak pernah hadir saat anak belajar.
Orang tua tidak pernah menemani anak untuk belajar. Tidak pernah ngobrol dengan anak. Ada jarak secara psikis yang jauh antara orang tua dan anak.
Ketiga, Orang Tua yang Sadar akan kebersamaan keluarga.
Misalnya saat momentum Ramadan, keluarga menyusun rencana bersama, sholat tarawih bergantian masjid bersama.
Menyiapkan dan Berbagi ta’jil gratis bersama. Berbagi barang baru atau barang bekas layak pakai untuk disumbangkan ke panti asuhan bersama dll.
Keluarga yang merencanakan kegiatan bersama yang positif dan menyenangkan.
baca juga: Tips Parenting Mengajarkan Anak Laki-laki Menjadi Lelaki Jantan
Tiga Tipe Orangtua, Kamu Masuk yang Mana?
Itulah tiga tipe orangtua yang ada di masyarakat, kamu termasuk tipe yang mana?
Tipe ketiga dari ketiga tipe yang dijelaskan tersebut merupakan salah satu cara membentuk positive parenting. Dikutip dari berbagai sumber, positive parenting ini bermanfaat untuk perkembangan anak di masa depan.
Positive Parenting: Membangun Hubungan Positif dengan Anak
Pengasuhan positif adalah pendekatan dalam mendidik anak yang berfokus pada membangun hubungan yang positif, penuh kasih, dan mendukung dengan anak.
Pendekatan ini menekankan pada komunikasi yang efektif, pengasuhan berdasarkan pemahaman tentang perkembangan anak, serta memberikan dorongan positif untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat, bahagia, dan penuh potensi.
Prinsip-prinsip Positive Parenting
1. Penerimaan dan Kasih Sayang: Positive parenting menekankan pentingnya menerima anak apa adanya dan memberikan cinta tanpa syarat. Ini menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.
2. Pemahaman Perkembangan: Orangtua yang menerapkan positive parenting memahami tahap perkembangan anak. Mereka sadar bahwa anak-anak berperilaku sesuai dengan tahap perkembangan mereka, dan ini membantu mengurangi konflik dan frustrasi.
3. Komunikasi yang Efektif: Komunikasi terbuka dan efektif adalah kunci positive parenting. Mendengarkan anak dengan penuh perhatian, mengajukan pertanyaan, dan memberikan penjelasan yang jelas adalah cara-cara untuk membangun komunikasi yang baik.
4. Memberikan Pilihan: Memberikan anak pilihan dalam hal-hal yang sesuai untuk usia mereka dapat membantu mereka merasa memiliki kendali atas hidup mereka dan meningkatkan rasa percaya diri.
5. Memberikan Batasan yang Jelas: Sambil memberikan kebebasan dalam batas yang sehat, positive parenting juga menekankan pentingnya memberikan batasan yang jelas dan konsekuensi yang adil jika batasan tersebut dilanggar.
6. Mengajarkan Keterampilan Hidup: Orangtua yang menerapkan positive parenting berfokus pada mengajarkan keterampilan hidup kepada anak-anak, seperti penyelesaian masalah, empati, dan manajemen emosi.
7. Mendukung Pertumbuhan Positif: Tujuan utama positive parenting adalah membantu anak tumbuh menjadi individu yang positif, berempati, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Manfaat Positive Parenting
1. Hubungan yang Kuat: Positive parenting membantu membangun hubungan yang kuat dan positif antara orangtua dan anak. Anak merasa diterima dan dicintai, yang menguatkan ikatan keluarga.
2. Perilaku yang Baik: Anak-anak yang diberikan pengasuhan positif cenderung menunjukkan perilaku yang baik dan menghormati orang lain.
3. Keterampilan Sosial: Mereka juga mengembangkan keterampilan sosial yang kuat, termasuk empati, kerja sama, dan komunikasi yang baik.
4. Kesejahteraan Emosional: Positive parenting membantu anak mengelola emosi mereka dengan baik dan mengurangi risiko mengalami masalah kesehatan mental.
5. Peningkatan Prestasi Akademik: Anak-anak yang dibesarkan dengan positive parenting seringkali mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi karena mereka merasa didukung dalam eksplorasi intelektual.
baca juga: Mendidik Anak ala Positive Parenting
Positive parenting adalah pendekatan yang memungkinkan orangtua untuk memahami, mendukung, dan membimbing anak-anak mereka dengan cara yang positif dan penuh kasih.
Ini membantu menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan memungkinkan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dengan komunikasi yang efektif, pemahaman tentang perkembangan anak, dan memberikan dukungan positif, positive parenting adalah pendekatan yang dapat membantu anak-anak mencapai potensi terbaik mereka dan menjadi individu yang bahagia dan berkontribusi positif dalam masyarakat.[ind]