ChanelMuslim.com – Setelah perdebatan panjang, dewan kota Kennesaw pada Senin lalu menyetujui dibukanya Islamic Center/Masjid di pusat ritel di kota Atlanta, negara bagian Georgia Amerika. Langkah ini membalikkan keputusan sebelumnya yang menolak permintaan tersebut.
“Ini bukan soal hidup dan mati. Kami telah tinggal di lingkungan ini selama 15 tahun. Apakah Anda pernah melihat kami melakukan masalah? Tidak,” ujar Kashif Islam, salah satu tokoh Islam Kennesaw mengatakan kepada MDJ Online pada Senin malam.
Walikota Mark Mathews menghadiri pertemuan hari Senin mendukung dibukanya pusat ibadah baru di Kennesaw.
Mathews mengatakan pemungutan suara hari Senin akan memungkinkan masjid beroperasi di pusat ritel tanpa ketentuan, selama 24 bulan.
“Itu adalah pengalaman yang cukup biasa bagi kami, tapi saya pikir kami telah mengambil tindakan yang benar,” kata Mathews.
Sebelumnya pada awal bulan Desember lalu, hasil pemungutan suara 4-1 dan secara otomatis menolak pembukaan Islamic Center.
Baca Juga: Mengenal Komunitas Muslim Pembangun Masjid Pertama di Amerika
Akhirnya Warga Kennesaw AS akan Miliki Masjid Sendiri
Masjid ini akan menjadi yang pertama di Kennesaw, sebuah kota berpenduduk 30.000 warga yang terletak sekitar 30 km sebelah barat laut dari Atlanta.
Pada saat proses pemungutan suara berlangsung, sekitar 20 pengunjuk rasa berdiri di luar Balai Kota, membawa poster dengan kata-kata “Toalk Islam” dan “Tidak Ada Masjid” sambil melambaikan bendera Amerika.
Namun warga Kennesaw meminta maaf atas tindakan para demonstran tersebut.
“Saya mengidentifikasi sebagai seorang ateis, tapi saya mendukung semua hak kebebasan beragama. Lingkungan saya sangat beragam,” ujar Holly Lacour, warga Kennesaw.
Warga lain bernama Danielle Longamore mendukung dibukanya masjid dan mengatakan para demonstran yang menolak adanya masjid mewakili kelompok minoritas.
Menyambut keputusan dewan, Khalid El-Amin, seorang pendukung masjid, mengatakan dirinya tidak terganggu oleh para pengunjuk rasa yang menolak masjid.
“Mereka memiliki hak yang sama untuk melakukan aksi protes seperti yang kita lakukan. Dan selama orang yang tepat mengatakan ‘ya’, semua ini tidak akan menjadi masalah,” tegasnya.[af/onislam]