ChanelMuslim.com – Tahukah kamu, bagaimana sejarah dan di mana komunitas Muslim pertama di Amerika Serikat berkegiatan? Kota Cedar Rapids di dekat Des Moines, ibukota Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat (AS), merupakan kota tempat komunitas muslim pertama di AS. Di sinilah masjid bersejarah yang dikenal sebagai masjid pertama di AS berdiri pada tahun 1934.
Baca Juga: Komunitas Baitul Qur’an Salimah Kudus Gelar Award dan Webinar Kiat Menghafal Al-Qur’an
Mengenal Komunitas Muslim Pembangun Masjid Pertama di Amerika
Dikutip dari republika.co.id, dijelaskan bahwa di kota ini, tidak sulit untuk mencari masjid dan tempat-tempat makanan yang halal. Di kota ini terdapat salah satu masjid yang dibangun pada tahun 1934 dan sudah dianggap menjadi bagian sejarah kota Cedar. Masjid ini telah digunakan untuk berbagai pusat kegiatan, seperti sekolahan, gedung kantor, tempat olahraga, dan sebagainya.
Sejarah panjang komunitas Muslim ini berawal dari tibanya imigran Muslim dari Suriah di kota Cedar Rapids, yaitu keluarga Aossey. Yahya Aossey meninggalkan Suriah menuju Amerika Serikat karena ingin mengubah nasib.
Saat di Amerika, Yahya dan keluarga pun mulai bekerja keras sehingga bisa sukses dan bahkan memiliki perusahaan sendiri. Pada tahun 1910, gelombang kedua imigran dari Suriah mulai berdatangan ke kota tersebut.
Mereka semua pun saling membantu untuk menciptakan perekonomian yang lebih baik lagi. Setelah merasa ekonomi cukup membaik, kelompok tersebut mulai memikirkan tempat salat Jumat dan ingin mengorganisasi berbagai kegiatan dengan tujuan untuk menyebarkan agama Islam.
Akhirnya, masjid pertama di Amerika Serikat bisa berdiri di Cedar Rapids pada tahun 1934. Walaupun, pada saat itu, di Amerika, sudah banyak Muslim yang menyewa apartemen atau ruangan untuk dijadikan sebagai masjid atau Islamic Center. Namun, masjid ini tetap dianggap sebagai masjid pertama karena memang sejak awal sudah didesain dan dibangun untuk dijadikan sebagai masjid.
Komunitas musllim di Iowa terus berkembang. Tercatat pada Februari 2020, di Iowa terdapat 5 masjid. Di masjid-masjid inilah muslim Iowa berkonsolidasi dan bersilaturahim untuk berbagai kegiatan, termasuk juga dalam politik. Di tahun 2020 itu, menjelang pemilihan presiden AS, komunitas Arab-Muslim di
Komunitas Arab-Muslim di Iowa menyambangi lima masjid yang tersebar di wilayah itu. Mereka berpartisipasi dalam kaukus, sebuah pertemuan internal untuk mendiskusikan serta memilih calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.
Ini pertama kalinya pusat-pusat Islam difungsikan sebagai situs untuk pertemuan partai. Kendati demikian, komunitas Arab-Muslim di Iowa tak keberatan. Mereka yang berpartisipasi dalam kaukus justru meningkat jika dibandingkan pilpres 2016 lalu.
Menurut Ketua Muslim Caucus of America Rummi Khan, difungsikannya masjid sebagai tempat penyelenggaraan Iowa memberi efek pada peningkatan partisipasi komunitas Arab-Muslim.
“Itu berarti memiliki tempat aman yang inklusif dan tidak akan memberi mereka friksi dalam proses,” ujarnya.
Tak dapat dipungkiri, komunitas muslim di Iowa juga memiliki peranan penting dalam menentukan arah pembangunan AS. [Cms]
sumber: republika.co.id