MEMILIKI hewan peliharaan seperti kucing atau kelinci sejak usia anak-anak diyakini dapat menimbulkan penyakit asma dalam waktu jangka panjang. Namun benarkan demikian?
Asma sendiri dikutip dari Halodoc adalah kondisi yang terjadi ketika saluran udara kamu menyempit dan membengkak serta dapat menghasilkan lendir berlebih. Kondisi ini dapat membuat kamu sulit bernapas, batuk, mengeluarkan suara siulan (mengi) saat bernapas, dan sesak napas.
Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan kepemilikan hewan peliharaan, namun dalam review jurnal oleh dr. Natharina Yolanda, Sp.A melalui akun Tentang Anak Official menyebutkan bahwa kucing sebagai penyebab anak-anak terkena asma adalah sebuah mitos.
Bayi yang terpapar kucing sejak usia dini dan dianggap berisiko mengalami alergi atau asma di kemudian hari juga merupakan sebuah mitos.
Mitos: Memiliki Hewan Peliharaan Saat Kecil Berisiko Terkena Asma
Kesimpulan ini didapatkan berdasarkan sebuah penelitan yang dilakukan pada 77.434 ibu dan anak. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemilikan hewan peliharaan tidak memiliki hubungan yang kuat dengan risiko asma pada anak.
Namun, kepemilikan hewan peliharaan ini pada masa kanak-kanak berpotensi meningkatkan risiko alergi terhadap hewan peliharaan pada anak yang sensitif.
Bunda dan Ayah bisa membiarkan anak memelihara hewan kesayangannya dengan tetap aman melalui beberapa tips berikut ini:
1. Hewan diberi makanan yang sehat dan bersih
2. Hewan diberi vaksinasi
3. Hewan dibersikan secara berkala dan tidak berkeliaran di luar lingkungan rumah
Orangtua juga harus memastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada anggota keluarga di rumah yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap hewan yang dipelihara ya.
Jurnal: Associations of early-life pet ownership with asthma and allergic sensitization: A meta-analysis of more than 77,000 children from the EU Child Cohort Network, The Journal of allergy and clinical immunology. U.S. National Library of Medicine. Available at: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35150722/
[Ln]