PENGURUS IPNU (Ikatan Pelajar NU) Jombang, Imam Suhrowardi alias Ardi, meninggal seusai menunaikan shalat zuhur di sela peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Ardi (22) diketahui warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WIB, Ardi dan temannya datang ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Namun menjelang pukul 06.00 WIB, Ardi mengajak temannya meninggalkan stadion karena merasa tidak enak badan.
Ardi kemudian beristirahat di rumah kerabat temannya di wilayah Tanggulangin, Sidoarjo. Saat memasuki waktu shalat zuhur, Ardi menunaikan shalat dan menjadi imam.
Saat memasuki rakaat keempat, Ardi mempercepat gerakan shalat. Tepat setelah menyelesaikan rakaat keempat, Ardi jatuh lemas.
Ardi kemudian dibawa ke sebuah klinik terdekat, lalu dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.
Cerita sebelum keberangkatan Ardi ke acara peringatan tersebut, sang Ayah, Mustain, menceritakan perilaku ganjil yang dilakukan anaknya.
Baca Juga: PP Fatayat NU Meriahkan Satu Abad Nahdlatul Ulama dengan Membentuk 5 Wajah Tokoh dari Sticky Note
Pengurus IPNU Jombang Meninggal Seusai Shalat di Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama
Menjelang berangkat, Ardi menyampaikan keinginannya untuk meminjam kopiah sang ayah. Meskipun terkejut, Mustain tetap meminjamkan kopiahnya untuk dikenakan Ardi.
Ardi memang tinggal bersama sang ayah dan tiga saudaranya karena ibunya telah wafat dua tahun lalu.
Mustain mengetahui anak keduanya tersebut merupakan pemuda yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan NU sehingga ia tidak menghalangi niat anaknya untuk berangkat ke Sidoarjo.
Setelah mengetahui kabar wafatnya Ardi, Mustain mengaku ikhlas dan berharap takdir tersebut adalah jalan yang terbaik bagi anaknya yang diketahui memiliki riwayat lemah jantung tersebut.
Selain aktif di NU, Ardi juga dikenal sebagai seorang yang gigih dan mandiri. Meski harus putus kuliah, ia melanjutkan cita-citanya sebagai pengusaha.
Ardi sempat mengenyam pendidikan di MI Najatuddaroini Desa Gedangan, MTSN Tanjunganom, Kecamatan Diwek, kemudian di SMAN Bareng, dilanjutkan kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya hingga semester 5.
Pria yang lahir pada 1 Januari 2001 itu juga dikenal aktif sebagai anggota dan pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Di salah satu Badan Otonom NU tersebut, Ardi pernah menjabat pengurus tingkat ranting atau desa serta pengurus tingkat kecamatan atau Pimpinan Anak Cabang.
Semoga kepergian Ardi seusai shalat mengantarkannya husnul khotimah.[ind]