PENDIDIKAN anak setelah SMA sangat penting karena dapat membantu mereka mencapai tujuan karier dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pendidikan anak setelah selesai SMA ditulis oleh Ustazah Aan Rohanah.
Pendidikan anak setelah selesai sekolah SMA menurut trend yang ada di masa sekarang dan perkembangannya di masa mendatang membutuhkan pendidikan berbasis kompetensi (PBK), yaitu pendekatan pendidikan yang fokus pada pengembangan kemampuan dan keterampilan sehingga ia menjadi ahli dan terampil dalam bidang tertentu.
Proses pendidikan berbasis kompetensi ini harus memberikan pembelajaran yang dapat:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
1. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab anak.
2. Mengembangkan kemampuan anak dalam berpikir kritis dan mencari solusi dari suatu masalah.
3. Menambah pengetahuan serta meningkatkan kreativitas dan inovasi kepada anak untuk menambah kemampuan dan keterampilannya.
4. Memberikan monivasi untuk hidup mandiri dan mempersiapkan anak masuk ke dunia kerja.
5. Meningkatkan kualitas pendidikan anak agar memiliki banyak keunggulan.
6. Mengurangi kesenjangan antara pendidikan dengan dunia kerja atau industri.
Karena itu, keberhasilan pendidikan anak setelah menyelesaikan sekolah SMA perlu dibantu oleh lembaga pendidikan yang berbasis pada kompetensi sehingga proses pembelajaran mengarah pada peningkatan kemampuan dan keterampilan, serta menggunakan teknologi pembelajaran, kurikulumnya berkembang secara fleksibel namun tetap berbasis pada standar kompetensi.
Pendidikan Anak Setelah Selesai SMA
Baca juga: Peran Ibu dalam Pengasuhan dan Pendidikan Anak
Sebagaimana penilaiannyapun berbasis pada kompetensi.
Selain itu dalam proses pembelajaran menggunakan sistem kolaborasi antara mahasiswa, dosen dan dunia kerja atau industri.
Lembaga pendidikan tinggi sudah banyak yang mulai merespon pendidikan semacam itu yang disebut dengan istilah pendidikan vokasional.
Pendidikan vokasional bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing secara global.
Sehingga lulusan perguruan tinggi tidak menjadi pengangguran karena memiliki keahlian dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau industri.
Karena itu, ayah dan ibu hendaknya membantu anak untuk memilih kelanjutan pendidikan pada jurusan yang sesuai dengan bakat dan minatnya di lembaga pendidikan vokasional yang membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan praktis agar bisa diterapkan dalam dunia kerja atau industri tertentu.[Sdz]