BAGAIMANA cara mendidik anak dengan Al-Qur`an? Tentunya, kita ingin menjadi orang tua yang mendapat mahkota dari anak kita di surga nanti.
Melalui Al-Qur`an, in sya Allah kebahagiaan tersebut bisa kita rasakan di dunia. Namun, bagaimana caranya?
Baca Juga: Peran Sekolah dalam Mendidik Anak dan Orang tua
Lakukan 3 Hal ini untuk Mendidik Anak dengan Al-Qur`an
Ustazah Aan Rohana menjelaskan ada 3 hal yang harus dipahami para orangtua dalam mendidik anak bersama Al-Qur`an.
Anak adalah Sumber Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Para orangtua dan pendidik harus memahami betul dengan konsep pendidikan anak. Dr. Yusuf Qordhowi mengatakan, “Pendidikan Anak adalah Pendidikan Masyarakat.”
Anak yang kita didik sekarang adalah sumber sedekah jariyah yang panjang sekali. Mendapatkan istighfar dan doa yang terus menerus hingga hari kiamat. Karena doa “robbighfirlii” bukan hanya berlaku bagi orang tua kandung saja, tapi juga bagi pendidik anak.
Memahami Keutamaan Al-Qur`an
Sumber keberhasilan mengajar adalah cinta kasih. Sumber cinta kasih tidak boleh dari materi. Rasa sayang kita kepada seluruh anak harus adil.
Banyak anak yang ketika kecilnya susah diatur, tapi ketika sudah dewasa ia menjadi orang besar. Inti dari surat Ar Rohman adalah cinta kasih. Kalau ingin mengajar Al Quran dengan bahagia, ajarkan dengan kasih sayang.
“Siapa pun yang ikhlas, maka Allah akan gerakkan hati manusia untuk berbuat baik kepadanya,” (Al Hadist)
Menjadi sumber hidayah kepada anak-anak. Ini adalah tugas mulia. Kalau orang bisa berubah di tangan kita, maka itu lebih baik dari nilai sebuah kendaraan termewah di masanya.
Dalam QS 17 ayat 9 dijelaskan bahwa Alquran adalah hidayah bagi hati yang lurus. Ketika masa kanak-kanak, terutama usia emas balita, maka kita menjadi sumber hidayah bagi mereka. Kita menjadi obat.
QS 17 ayat 82. Kita berikan teguran kepada anak tidak perlu narasi panjang, tapi cukup dengan cari hadist, ayat yang terkait dengan kehidupan sehari-hari anak, seperti “La taghdhob walakal jannah.”
Dakwah dengan Al-Qur`an itu mudah. Perdengarkan saja ayat-ayat indah tersebut. Seperti pesantren balita di Cina, yang anak usia balitanya mampu hafal.
Ketika kita mengajarkan Al-Qur`an, maka kita juga sedang mengobati hati kita, dan hati anak-anak kita.
Bertambahnya iman. Orang yang paling kuat imannya adalah yang paling baik akhlaqnya. QS Al Anfal (8) ayat 2 disebutkan bahwa apabila dibacakan Al-Qur`an akan ditambahkan keimanannya. Iman yang ditanamkan melalui ayat demi ayat.
Al-Qur`an adalah cahaya kehidupan. Kita selalu sibuk mengajar, maka akan penuh dengan cahaya.
QS Al An’am (6) ayat 122, dijelaskan barang siapa yang mengambil cahaya Al-Qur`an, maka hidupnya akan selalu lurus.
Menjadi ruhnya umat Islam. Kondisi umat Islam sekarang, ada yang sibuk memikirkan umat Islam, tapi ada juga yang tidak. Orang yang selalu dekat dengan Al-Qur`an akan menjadi ruh umat Islam.
Setiap 100 tahun akan ada pembaharu dalam Islam yang bisa menggerakkan umat sedunia. Akan dijauhi dari kezholiman orang-orang yang tidak cinta pada akhirat.
Di QS Al Isra’ (17) ayat 45 Allah jelaskan bahwa ada hijab antara orang yang membaca Al-Qur`an dengan orang yang tidak beriman.
Akan menjadi ahli Al-Qur`an, yaitu waliyullah (keluarga Allah) yang diistimewakan. Dapat derajat yang tinggi. Akan diberi pahala yang besar.
Memiliki Visi yang Jelas tentang Pembentukan Keluarga Qurani
Menjadi qudwah hasanah. Orang yang tidak berpikir materi, apa yang dia ucapkan maka akan dapat masuk ke dalam hati orang yang mendengarkan.
Sebelum berangkat mengajar, ia telah selesai membaca Al-Qur`an 1 juz. Membentuk lingkungan Qur’ani di sekolah, sehingga semua pajangan, hiasan, suara Alquran selalu menghiasi lingkungan sekolah.
Banyak mendoakan. Doakan anak ketika menyambut di pagi hari: “Semoga menjadi ahli Al-Qur`an.”
Kita menjadi perpanjangan tangan seorang Rasul. Kita minta kepada Allah agar lebih dahulu mengajar kepada anak-anak, sebelum kita mengajar mereka.
Mengajarkan Al-Qur`an dengan baik dan tepat. Ulangi bacaan sampai 10-20 kali dengan bacaan yang benar.
Jangan hukum anak yang belum mampu/hafal. Beri motivasi, apresiasi. Anak kecil senang dipuji, “Nak, besok hafalkan ayat ini ya..”
Lalu tulis di buku penghubung dengan orang tua, agar orang tua di rumah juga melakukan yang sama sehingga ada sinergitas orang tua dengan sekolah.
Membiasakan akhlak Qurani. Mendidik anak agar menghargai yang diajarkan oleh guru. Melatih anak agar bisa diam duduk menyimak guru. Komunikasi dengan orang tua agar memadukan kurikulum di sekolah dengan di rumah.
Rumah yang senantiasa diperdengarkan Alquran juga memiliki 4 keistimewaan, yakni: dilimpahkan rahmat dan keberkahan, dan dilapangkan jiwa yang mendengarkan, dihadiri oleh malaikat, dan dijauhi dari syetan.
[Ind/rkipesanggrahan/Cms]