RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi contoh terbaik dalam berprilaku kepada istrinya dengan bertabur cinta serta berlimpah kasih sayang. Hal tersebut bisa dilakukan karena didorong oleh imannya yang sempurna kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Baca juga bagian pertama: Meneladani Keromantisan Rasulullah Saw
4. Sering menghampiri istri dan membelainya
Keseharian Rasulullah itu sangat sibuk menjalankan tugas kenabian, tetapi beliau sangat perhatian kepada keluarga dan selalu menyiapkan waktu untuk mendekati istri dan membelainya.
Dalam suatu riwayat disebutkan,
“Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya”. (HR. Ahmad)
5. Membantu pekerjaan rumah tangga
Rasulullah itu mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan di sisi manusia, namun ia tidak merasa malu untuk melaksanakan sebagian pekerjaan rumah tangga agar bisa meringankan tugas istrinya di rumah.
Aisyah pernah ditanya: “Apa yang dilakukan Nabi saw. di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Bukhari).
6. Memuliakan istri
Rasulullah itu tahu persis bagaimana cara menghargai istri yang telah banyak berkorban untuk kebagiaan suami sehingga dia sangat memuliakan dan menghormati istri agar iapun bisa selalu membahagiakannya.
Dari Anas, dia berkata: “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah.
Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR Bukhari).
7. Tetap romantis sekalipun istrinya sedang Haidh
Islam telah melarang hubungan intim suami istri ketika istri sedang haidh, namun diperbolehkan melakukan hubungan yang mesra dan romsntis.
Ummu Salamah berkata, “Ketika aku bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur-tiduran di kain hitam persegi empat (dalam satu riwayat: di lantai, tiba-tiba aku haidh, lalu aku keluar dan mengambil pakaian haidku, lalu beliau bertanya, ‘Mengapa kamu? apakah kamu nifas?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Beliau memanggilku, lalu aku tidur bersama beliau di lantai yang rendah.”
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]
View this post on Instagram