SALAH satu Asmaul Husna Allah adalah As-Salam yang berarti Yang Maha Selamat atau Yang Maha Memberi Keselamatan.
Maksudnya bahwa Dzat Allah Maha Selamat dari segala aib atau cacat, Allah Maha Selamat dari segala kekurangan, Allah Maha Selamat dari segala perbuatan yang buruk.
Nama baik Allah As-Salam banyak tercantum dalam Al-Qur’an salah satunya terdapat dalam surah Al-Hasyr ayat 23 yang berbunyi:
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23)
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Baca Juga: Asmaul Husna Al-Qudus, Allah Terbebas dari Segala Cacat
Asmaul Husna As-Salam, Allah Maha Memberi Keselamatan
Jika Allah Maha Memberi Keselamatan, lantas mengapa di dunia ini kita banyak menemukan kejahatan?
Sahaba Muslim, kita bisa gunakan perumpamaan yang mungkin sering kita dengar. Jika ada seseorang terkena radang usus buntu, ia datang ke dokter untuk melakukan pengangkatan penyakit.
Sang dokter bedah lalu menyayat bagian kanan bawah perutnya. Apakah tindakan dokter ini adalah suatu kejahatan? Apakah ia melakukannya untuk mencelakakan pasiennya?
Tentu yang sedang dokter itu lakukan adalah upaya penyembuhan.
Namun berbeda jika ada seorang memegang pisau lalu menikam perut orang lain tanpa alasan atau karena kemarahan.
Ini jelas suatu tindakan kejahatan yang perlu mendapatkan hukuman.
Demikian pula dunia ini sesungguhnya diciptakan oleh Allah untuk memberi keselamatan dan untuk memberi kedamaian pada makhluknya dengan petunjuk yang telah ia beri.
Tidak ada kejahatan yang mutlak di alam semesta ini. Jika ada manusia yang menyimpang karena melakukan kejahatan maka ia harus diperbaiki, dihukum, dan dibimbing.
Suatu hukuman terkadang tampak kejam, namun bertujuan untuk mendatangkan keselamatan serta menghadirkan keamanan.
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ali-Imran: 26)
Demikian As-Salam, Sang Maha Selamat dan Pemberi Keselamatan memilih manusia sebagai khalifah atau wakil-Nya untuk memakmurkan bumi ini dari kejahatan-kejahatan yang dilakukannya sendiri. [Ln]