ChanelMuslim.com – Anak mulai bisa berbohong saat usianya menginjak 2 sampai 3 tahun. Semakin bertambahnya usia kemampuan berbohongnya semakin halus.
Tentunya ini mengkhawatirkan orang tua, apalagi jika terjadi pada anak yang berusia balita. Mengharapkan anak tumbuh menjadi sehat, cerdas dan berkarakater baik tentunya menjadi harapan mereka, sehingga tidak jarang orang tua sangat khawatir jika anak sudah bisa berbohong dari kecil.
Dikutip dari The Conversation, berdasarkan perspektif psikologi perkembangan, kebohongan yang dilakukan oleh anak-anak bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Memberikan Non-Dairy Milk kepada Balita
Alasan Anak Balita Mulai Berbohong
Pada kenyataannya, berbohong merupakan satu hal yang menandai adanya perkembangan pikiran anak, atau kesadaran diri anak bahwa orang lain memiliki keinginan, perasaan, dan keyakinan yang berbeda dengan dirinya.
Ketika seorang anak melakukan klaim palsu semisal “Ayah bilang aku boleh makan es krim”, mereka menggunakan kesadaran pikiran orang lain untuk menanamkan pengetahuan yang palsu.
Oleh karena itu, saat balita berbohong ini terjadi sebagai konsekuensi alami perkembangan koginitifnya ketika membaca situasi dan pikiran orang lain.
Selain itu, kebohongan yang dilakukan balita bisa jadi karena ia tidak bisa membedakan khayalan dan keyataan. Ini sangat wajar karena anak balita sedang sering mengembangkan pikirannya dengan khayalan. Di usia ini mereka juga belum memahami konsep berbohong sepenuhinya.
Mereka juga ingin terlihat baik di mata orang tuanya. Sehingga mereka akan berbohong untuk menyenangkan orang tuanya.
Ia tahu bahwa orang tuanya tidak senang jika ia melakukan suatu hal, sehingga ia akan menyangkal kesalahannya agar orang tuanya senang. Di masa ini mereka ingit menarik perhatian orang tuanya lebih banyak.
Saat anak mulai berbohong ini orang tua perlunya memberikan mereka kejelasan apa arti dari kebohongan. Buat mereka lebih jelas memahami konsep berbohonh sehingga ia mampu membedakannya dengan imajinasinya.
Sadarkan pula dampak buruk dari berbohong disertai keteladanan dari orang tua. Hargai saat mereka melakukan kejujuran meskipun tindakan yang ia lakukan salah. [Ln]