ChanelMuslim.com – Mengetahui cara menemukan jati diri kita akan memudahkan dalam membentuk kebiasaan yang baik. Seperti diketahui, kebiasaan kita tergantung pada bagaimana kita mewujudkan identitas atau jati diri tersebut. Contoh, ketika kita merapikan tempat tidur setiap hari, berarti identitas kita adalah orang yang terorganisir.
Baca Juga: Jati Diri Bertambah Kokoh Setelah Berkeluarga
2 Cara Menemukan Jati Diri
Makin sering kita mengulang suatu perilaku, makin sering kita memperkuat identitas yang berhubungan dengan perilaku tersebut.
Apa pun identitas saat ini, kita hanya mempercayainya apabila benar-benar ada bukti di dalamnya.
Tiap pengalaman dalam hidup mengubah citra diri kita. Mustahil kita memandang diri sebagai pesepakbola apabila baru menendang sekali. Mustahil juga memandang diri sebagai seniman apabila baru mencoret-coret gambar.
Namun, ketika kita mengulangi aksi-aksi tersebut, maka akan menjadi bukti yang terakumulasi dan jati diri kita mulai berubah.
Kebiasaan-kebiasaan kecil dapat membuat perbedaan bermakna dengan menyediakan bukti untuk identitas baru.
Tiap kebiasaan mengajarkan kepada kita untuk percaya dengan diri sendiri. Kita percaya sungguh-sungguh bisa meraih hal tersebut.
Berikut dua cara dalam menemukan jati diri kita. Namun, dikutip dari buku “Atomic Habits” karya James Clear, dua cara ini sebenarnya adalah cara sederhana untuk mengubah identitas kita jadi lebih baik.
1. Putuskan tipe orang yang kita cita-citakan
Apa yang ingin kita bela? Apa prinsip-prinsip dan nilai-nilai kita? Kita inu Ingin menjadi orang seperti apa?
Contoh:
“Aku tipe guru membela kepentingan murid.”
“Aku tipe dokter yang menyediakan waktu dan empati yang dibutuhkan pasien.”
Begitu berhasil menentukan kita tipe orang yang seperti apa, maka kita bisa mulai mengambil langkah-langkah kecil untuk memperkuat jati diri kita yang kita inginkan.
Baca Juga: Ini Tips agar Muslimah Miliki Jati Diri dari Ummu Balqis
Buktikan dengan Kemenangan Kecil
2. Buktikan pada diri sendiri dengan kemenangan-kemenangan kecil.
Langkah pertama bukan apa dan bagaimana, tapi siapa. Kita perlu tahu ingin menjadi seperti apa. Alasan kebiasaan itu penting adalah karena memudahkan kita menjadi tipe orang yang diinginkan.
Kebiasaan menjadi saluran yang memungkinkan kita mengembangkan keyakinan sendiri. Secara harfiah, kita menjadi kebiasaan diri sendiri.
Contoh nyata menentukan siapa tipe diri sendiri. Ada yang berhasil menurunkan berat badan sampai 50 Kg. Alasannya adalah karena dia bertanya pada diri sendiri.
“Apa yang akan dilakukan oleh orang sehat?”
Sepanjang hari, dia menggunakan pertanyaan tersebut sebagai panduan.
“Apa yang akan dilakukan orang sehat, berjalan atau naik taksi?”
“Apa yang akan dimakan orang sehat, burito atau salad?”
Orang ini membayangkan seandainya ia berperilaku seperti orang sehat atau ia mengenal jati dirinya sebagsi orang yang sehat dalam jangka waktu panjang, maka ia benar-benar bisa menjadi orang seperti itu.
Alasannya adalah karena dirinya melakukan apa yang dilakukan oleh orang sehat.
Jadi, bagaimana cara mengenal jati diri kita sendiri adalah dengan cara memutuskan ingin menjadi seperti apa kita. Setelah kita tahu, maka kita bisa mulai mengambil langkah-langkah yang berhubungan dengan jati diri kita. [Cms]