3 HAL penting ini jika dilakukan di Usia 20-an akan menjadi investasi di masa depan. Usia tersebut adalah usia dimana energi masih besar dan waktu cenderung masih luang untuk mencoba banyak hal bermanfaat. Berikut 3 catatan yang dikutip dari Sherly Annavita dalam konten Youtube miliknya:
1. Perluas Pengetahuan
Pertama adalah investasi dari leher ke atas. Investasi leher ke atas ini bisa dalam banyak hal bentuk ilmu pengetahuan maupun wawasan. Caranya juga bisa disesuaikan dengan kecenderungan masing-masing. Ada yang mungkin senang dengan cara membaca. Maka bacalah buku-buku yang berkualitas yang bisa membuka pikiran lebih luas lagi.
Ada juga yang lebih nyaman dengan menonton video dan mendengar podcast. Sekarang banyak sekali video dan podcast yang berkualitas. Yang dapat membuka pikiran menjadi lebih luas sehingga membentuk banyak sudut pandang dan akan membangun pola berpikir yang lebih kritis.
Explore diri dengan hal positif. Biasanya di usia 20 tahunan ini rasa ingin tahu itu besar sekali terhadap sesuatu. Beranilah mengeksplore banyak hal positif yang nantinya akan menjadi pintu gerbang kita untuk memperluas pengalaman dan pertemanan. Tidak akan tahu jika tidak memulai untuk mencoba.
Mengapa perlu demikian? Karena berteman saat kita muda itu cenderung masih apa adanya. Sedangkan kalau sudah di usia 30-an atau sudah sampai pada titik tertentu dalam karir akan lebih ‘ada apanya’. Masing-masing kita membawa interest atau kepentingannya. Tidak salah memang namun akan jauh lebih mudah mendapatkan sosial kontrol yang sefrekuensi atau minimal memegang nilai yang sama.
Pada usia 20 tahunan ini jika melakukan sesuatu dan gagal maka itu hal yang wajar. Teruslah mencoba dan evaluasi dari kesalahan sebelumnya. Konsisten pada hal yang menjadi fokus diri. Dobraklah rasa takut tersebut. Jangan takut berbuat kebaikan. Selagi ada peluang, cobalah. Karena kesempatan belum tentu datang dua kali. Kita tidak tahu tangga mana yang akan mengantarkan kita pada jenjang atau fase selanjutnya.
3. Cari Mentor
Masing-masing kita memiliki latar belakang yang berbeda. Ada yang passion di fotografi, jurnalistik, public speaking dan lainnya. Ketika kita punya mentor, sebagai anak muda kita enggak akan terlalu bingung saat menghadapi tantangan atau masalah yang kita anggap besar karena kita tahu tempat diskusi yang tepat yang bisa ditanya pendapatnya berdasarkan pengalaman mereka.
Bingung itu wajar. Namun bukan tentang berlama-lama dirasa galaunya. Yang penting justru mengakui bahwa kita sedang galau, kita sedang bingung kemudian ambil jeda sebentar. Ketika energi dan logika kita sudah kembali pulih serta seimbang, kita justru lebih fokus pada solusi dan pilihan sikap seperti apa yang harus kita ambil selanjutnya.
Hidup hanya sekali, maka buatlah penuh arti. Jangan lupa, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain. Cintai apa yang kamu lakukan, lakukan apa yang kamu cintai.[Sdz]