• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 23 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Para Ulama yang Melarang Peringatan Maulid dan Dalilnya

21/11/2025
in Syariah, Unggulan
4 Perbedaan Khilafiyah Menurut Ulama

4 Perbedaan Khilafiyah Menurut Ulama (foto: pixabay)

111
SHARES
853
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Aqwaal para llama yang melarang peringatan Maulid Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditulis oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan berikut ini.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah

Beliau berkata:

وللنبي صلى الله عليه وسلم خطب وعهود ووقائع في أيام متعددة: مثل يوم بدر، وحنين، والخندق، وفتح مكة، ووقت هجرته، ودخوله المدينة، وخطب له متعددة يذكر فيها قواعد الدين. ثم لم يوجب ذلك أن يتخذ أمثال تلك الأيام أعيادًا. وإنما يفعل مثل

هذا النصارى الذين يتخذون أمثال أيام حوادث عيسى عليه السلام أعيادًا، أو اليهود، وإنما العيد شريعة، فما شرعه الله اتبع. وإلا لم يحدث في الدين ما ليس منه.

وكذلك ما يحدثه بعض الناس، إما مضاهاة للنصارى في ميلاد عيسى عليه السلام، وإما محبة للنبي صلى الله عليه وسلم، وتعظيمًا. والله قد يثيبهم على هذه المحبة والاجتهاد، لا على البدع- من اتخاذ مولد النبي صلى الله عليه وسلم عيدًا. مع اختلاف

الناس في مولده. فإن هذا لم يفعله السلف، مع قيام المقتضي له وعدم المانع منه لو كان خيرًا. ولو كان هذا خيرًا محضا، أو راجحًا لكان السلف رضي الله عنهم أحق به منا، فإنهم كانوا أشد محبة لرسول الله صلى الله عليه وسلم وتعظيمًا له منا، وهم على الخير أحرص.

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah melakukan berbagai peristiwa penting dalam sejarah beliau, seperti khutbah-khutbah dan perjanjian-perjanjian beliau pada hari Badar, Hunain, Khandaq, Fathu Makkah, Hijrah, Masuk Madinah.

Beliau pun memiliki berbagai khutbah yang mengandung banyak kaidah-kaidah agama. Lalu, hari-hari seperti itu tidak sepantasnya dijadikan sebagai perayaan karena yang melakukan seperti itu adalah Umat Nasrani yang menjadikan peristiwa yang dialami ‘Isa ‘Alaihissalam adalah sebagai perayaan, atau juga dilakukan Yahudi.

Baca Juga: Pro Kontra Hukum Perayaan Maulid Nabi (Bag. 2)

Para Ulama yang Melarang Peringatan Maulid dan Dalilnya

Hari raya merupakan bagian dari syariat, maka apa yang disyariatkan Allah itulah yang diikuti, kalau tidak maka sama saja telah membuat sesuatu yang baru dalam agama.

Maka apa yang dilakukan oleh sebagian orang, baik karena menyerupai tradisi Nasrani yang memperingati kelahiran ‘Isa ‘Alaihissalam, baik karena cinta dan memuliakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sakkam, maka Allah akan memberi pahala kepada mereka atas kecintaan dan ijtihad itu, tapi tidak atas bid’ah dengan menjadikan maulid nabi sebagai hari raya. Padahal manusia berselisih tentang kapan hari lahirnya.

Sesungguhnya ini tidak dilakukan para salaf, padahal mereka punya alasan untuk melakukannya dan tidak ada halangan untuk melakukannya jika memang itu baik.

Seandainya itu baik, bersih, dan argumentatif, niscaya para salaf lebih berhak melakukannya dibanding kita. Sebab mereka adalah generasi yang paling kuat cinta dan pemuliaaanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dibanding kita, dan mereka sangat bersemangat dalam mengerjakan kebaikan. (Iqtidha Shirathal Mustaqim, 2/123)

Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy Syaikh Rahimahullah

Beliau berkata:

لاشك أن الإحتفال بمولد النبي صلى الله عليه وسلم من البدع المحدثة في الدين، بعد أن انتشر الجهل في العالم الإسلامي وصار للتضليل والإضلال والوهم والإيهام مجال، عميت فيه البصائر وقوي فيه سلطان التقليد الأعمى، وأصبح الناس في الغالب لا يرجعون إلى ما قام الدليل على مشروعيته، وإنما يرجعون إلى ما قاله فلان وارتضاه علان، فلم يكن لهذه البدعة المنكرة أثر

يذكر لدى أصحاب رسول الله ولا لدى التابعين وتابعيهم، وقد قال صلى الله عليه وسلم ” عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي، تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور، فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة “

Tidak ragu lagi bahwa acara maulid Nabi shallallahu walaihi wa sallam termasuk bid’ah baru dalam agama, setelah menyebarnya kebodohan di dunia Islam, merebaknya kesesatan dan khayalan, yang membutakan mata dan menguatkan taklid buta.

Umumnya manusia tidak merujuk kepada dalil-dalil yang mensyariatkannya, tapi mereka hanya mengikuti perkataan si Fulan dan si Alan. Tidak pernah ada bid’ah munkarah ini dalam atsar para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, tabi’in, dan pengikutnya.

Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: “Peganglah sunahku dan sunah khulafa ar rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku, peganglah itu dan gigitlah dengan geraham kalian, takutlah terhadap perkara-perkara yang baru, sebab setiap perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat.” (Fatawa wa Rasail, 3/54)

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah

Beliau berkata:

نعم الاحتفال بالموالد بدعة، فلا يجوز الاحتفال بالموالد، لا مولد النبي صلى الله عليه وسلم، ولا غيره، لأن الرسول صلى الله عليه وسلم، قال: «إياكم ومحدثات الأمور، فإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة » وقال عليه الصلاة والسلام: في خطبة يوم الجمعة:

«أما بعد فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل بدعة ضلالة » والاحتفال بالموالد بدعة، ما فعله الرسول صلى الله عليه وسلم، ولا أصحابه رضي الله عنهم وأرضاهم، ويكفي المؤمن التأسي

بسنته صلى الله عليه وسلم، والسير على منهاجه وعدم الإحداث فمحبة النبي صلى الله عليه وسلم ليست بالبدع، ولكن باتباع طريقه عليه الصلاة والسلام، وامتثال أوامره، وترك نواهيه

Ya, acara maulid itu bid’ah, tidak boleh mengadakan acara maulid-maulid, baik itu maulid Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan yang lainnya, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Takutlah terhadap perkara-perkara yang baru, sebab setiap perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat.”

Juga sabdanya saat khutbah Jumat: “Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dan seburuk-buruknya perkara adalah hal-hal yang baru, dan setiap bid’ah itu sesat.”

Acara maulid itu bid’ah, dan tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, para sahabatnya Radhiallahu ‘Anhum, dan cukuplah seorang mu’min mengikuti sunahnya dan berjalan di atas manhajnya, dan menghilangkan perkara-perkara yang baru.

Mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam bukanlah dengan melakukan bid’ah, tapi dengan mengikuti jalannya shallallahu alaihi wa sallam, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. *(Fatawa Nur ‘Ala Ad Darb, 3/42)

Dan, masih banyak lagi dari para ulama yang melarangnya, semisal Imam Fakihani, Imam Asy Syuqairi, Syaikh Shalih Al Fauzan, Syaikh Utsaimin, dan lainnya.[ind]

Tags: Para Ulama yang Melarang Peringatan Maulid dan Dalilnya
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Hikmah Islam Melarang Pelihara Anjing

Next Post

10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

Next Post
10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

Dibukakan pintu kesenangan, lalu disiksa secara tiba-tiba

Dibukakan Pintu Kesenangan, lalu Diberi Siksa secara Tiba-Tiba

Penghapus Amal Shalih

Dalil yang Membolehkan Maulid Nabi

  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    144 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3301 shares
    Share 1320 Tweet 825
  • Resep Pastel Tutup, Ide Sajian Pagi Mengenyangkan

    129 shares
    Share 52 Tweet 32
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7742 shares
    Share 3097 Tweet 1936
  • Wisata Baru Sekitar Pantai Drini GunungKidul Hadirkan Pintu Masuk Membelah Pegunungan

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Hukum Perayaan Hari Ibu dalam Islam

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Salimah Medan Menggelar Halalbihalal Akbar di Masjid Raya Aceh Sepakat

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Bermain Dadu dalam Hadis Nabi, Fiqih Salaf, dan Madzhab

    250 shares
    Share 100 Tweet 63
  • Semua dari dan untuk Ibu

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Indonesia Mengunci Posisi Runner-Up SEA Games 2025 dengan Perolehan 91 Medali Emas

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga