ChanelMuslim.com – Mati adalah kepastian. Ustaz Abdullah Haidir, Lc. mengajak kita untuk melembutkan hati dengan ingat mati. Kita tak tahu kapan dan di mana dia datang.
Hanya ada satu pilihan, sertakan iman Islam selalu dalam seluruh sisi kehidupan.
Maha Benar Allah:
وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس بأي أرض تموت
“Tidak ada seorang pun yang tahu, apa yang dia lakukan besok, tidak ada seorang pun yag tahu, di negeri mana dia mati (QS Luqman: 34)
Mati adalah kepastian. Kita tak tahu kapan dan di mana dia datang. Hanya ada satu pilihan, sertakan iman Islam selalu dalam seluruh sisi kehidupan.
Cara terbaik mati membawa iman dan Islam, adalah hidup membawa iman dan Islam….
Kita sering mengangankan mati di jalan Allah, tapi lupa melalui hidup di jalan Allah. Hiduplah di jalan Allah, kau akan mati di jalan-Nya.
Umumnya kita enggan berbicara tentang kematian, padahal sering mengingat kematian, kan mengingatkan kita dengan hakikat kehidupan…
Baca Juga: Diintai oleh Kematian
Mari Lembutkan Hati dengan Ingat Mati
Mengingat kematian tidak memperpendek usia, sebagaimana melupakan kematian tidak memperpanjang usia. Tapi keduanya dapat mempengaruhi dalam keadaan bagaimana kita mati…
Manusia ada yang mengingkari Allah. Tapi kematian, siapakah yang berani mengingkari? Alquran sebut kematian dengan istilah “yaqin” (QS AlHijr: 99)
Jika kita tahu, besok jadwal kematian kita, apa kira-kira sikap kita? Seperti itulah semestinya sikap yang selalu menyertai hidup kita…
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
اكثروا ذكر هاذم اللذات
“Hendaklah kalian banyak mengingat penghancur segala kenikmatan (kematian).” (HR Tirmizi, dll)
Ingat kematian bukan untuk menghalangi kita kejar prestasi dunia, tapi justru memotivasi prestasi agar serasi dengan ajaran ilahi, bermanfaat di dunia dan setelah mati..
Sebab, betapapun prestasi yang diraih, dia hanya sementara. Dan apalah makna prestasi dunia, sehebat apapun, kalau setelah kematian kita justru sengsara….
Terngiang-ngiang bait-bait yang sering disenandungkan saat di pesantren dahulu…
يا من بدنياه اشتغل
قد غره طول الأمل
أولم يزل في غفلة
حتى دنى منه الأجل
Duhai yang sibuk dengan dunianya
Dia terpedaya oleh panjang angan-angannya
Masihkah dia dalam kelalaiannya?
Hingga ajal mendekatinya…
Semua orang pasti akan kembali kepada Allah setelah kematiannya…
Yang berbahagia adalah yang telah kembali kepada Allah sebelum kematiannya.[ind]