Pernikahan adalah syariat yang mengandung makna ibadah dan kesenangan. Sunnah para Rasul ini mengukuhkan agama Islam yang tidak mengabaikan naluri manusiawi. Di antara faedah dari pernikahan adalah hadirnya anak.
Upaya memiliki anak ini juga sebagai ibadah yang mewakili amalan spiritual dan juga kesenangan yang mewakili amalan duniawi.
Upaya untuk mendapatkan anak dari segi ibadah adalah bentuk taqarrub ilallah atau pendekatan diri kepada Allah. Oleh karena itu pernikahan dengan kehadiran anak akan mengantarkan pasangan pada keuntungan-keuntungan berikut ini:
Baca Juga: Dari Pernikahan, Pemuda Usia 16 Tahun ini Belajar Mendewasakan Diri
Faedah Pernikahan dengan Hadirnya Anak
1. Salah satu tujuan menikah adalah meneruskan keturunan. Dengan itu kita semakin meyakini keajaiban ciptaan Allah yang sangat detail dalam menyusun organ-organ tubuh serta menggerakkannya.
Allah juga memanggil para pakar untuk menganalisa segala proses yang terjadi ditubuh manusia hingga mampu melahirkan hingga mengembang biakkan ratusan bahkan milyaran manusia seperti sekarang ini.
2. Memiliki keturunan juga merupakan anjuran Rasulullah, artinya Rasulullah bangga dan ridha dengan umatnya yang berusaha untuk memiliki keturunan. Tentunya selain untuk kesenangan juga untuk meneruskan estafet dakwah umat Islam.
3. Orang tua yang memiliki anak dan merawatanya dengan baik maka anak tersebut bisa menjadi washilah dirinya menuju surga berkat doa-doa mereka.
Dan tentunya anak yang berbakti akan mendapatkan imbalan tersendiri atas usahanya itu.
4. Anak yang meninggal terlebih dahulu daripada oran tuanya saat masih kecil maka ia akan memberi syafa’at kepada kedua orang tuanya. Rasulullah bersabdah:
“Anak-anak kecil (yang meninggal dunia ketika masih kecil atau belum dewasa) akan berada di surga, (mereka) akan menemui ayahnya atau memanggil kedua orang tuanya, lantas menarik pakaiannya dengan tangannya seperti aku menarik ujung pakaianmu ini. Maka ia tidak henti-hentinya berbuat begitu sehingga Allah memasukkan dia dan orang tuanya ke surga.” (H.R. Muslim)
Demikianlah Islam mengatur naluri manusia. Pernikahan akan menjadi lebih bermakna jika disibukkan untuk membangun dan mendidik generasi yang akan membawa nama orang tuanya dan yang paling penting membawa nama agamanya. [Ln]