ChanelMuslim.com – Adanya syariat sholat istikharah sebagai fasilitas kita sebagai manusia yang tiada daya dalam kehidupan ini, hanya berpengetahuan cukup untuk bertahan hidup. Itulah mengapa kita selalu kembali kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya yang sempurna setiap kali kita membutuhkannya.
Allah menanggapi panggilan hamba-Nya ketika kita meminta bimbingan, dan kita semua berusaha melakukan sesuatu untuk mendapatkan ridho-Nya.
Baca Juga: Ortu Tidak Setuju Calon Istri Bergigi Tonggos, Bagaimana Menyikapinya
Sholat Istikharah, Bagaimana Cara Membaca Hasilnya?
Istikharah artinya kita memohon kepada Allah untuk membimbing kita ke jalan terbaik di antara dua atau beberapa pilihan. Dalam hal-hal yang wajib, dilarang atau tidak disukai tidak perlu melakukan sholat Istikharah.
Sholat istikhara seharusnya hanya digunakan untuk hal-hal yang diperbolehkan atau dalam hal-hal yang disukai, di mana ada keputusan yang harus diambil tentang mana yang harus diprioritaskan, misalnya menikah atau sekolah pascasarjana.
Banyak gagasan yang salah tentang doa istikharah . Banyak Muslim berdoa dan melakukan permohonan tapi kemudian segera pergi tidur berharap mendapatkan mimpi yang menunjukkan kepada mereka calon istri mereka, apa warna kesukaannya, dan beberapa fantasi aneh lainnya. Itu bukan tujuan dari doa ini .
Hasil dari doa istikharah berupa banyak bentuk. Pada dasarnya, kita mengikuti perasaan kita, apakah kita sekarang merasa lebih baik atau tidak, merasa lebih tenang atau tidak. Bisa juga keadaan yang berubah, apakah itu sesuai dengan apa yang kita harapkan atau tidak.
Yang perlu kita perhatikan adalah kita harus mengikuti hasil istikharah, karena jika tidak melakukan itu sama saja dengan menolak bimbingan Allah begitu Anda memintanya. Selain itu, yang pertama-tama kita lakukan adalah harus menjernihkan pikiran kita, tidak membuat keputusan secara terburu-buru, dan kemudian mengikuti hasilnya dengan ikhlas.
Sunnah Nabi
Artinya: Jika di antara kalian hendak melakukan perkara/urusan, maka rukuklah (sholatlah) dua rakaat, kemudian berdoa…(HR. Bukhori)
Istikharah adalah sunnah. Jika seseorang harus memilih di antara dua atau beberapa alternatif, seseorang dapat shalat dua rakaat di luar shalat wajib, bahkan diluar shalat sunnah rawatib atau shalat untuk memasuki masjid, dan sebagainya. Dilakukan kapan pun siang atau malam dan membaca surat al quran apa saja setelah membaca bab al-Fatihah.
Sholat Istikharah sama seperti shalat sunnah lainnya, yakni dengan jumlah dua rakaat. Sebelum itu, hendaknya bersikap senetral mungkin terhadap pilihan-pilihan yang ada. Kemudian, memantapkan hati dengan kepasrahan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT.
Doa Setelah Sholat Istikharah
Kemudian setelah selesai sholat Istikharah, dianjurkan untuk membaca doa berikut, yang dikutip dari ‘Nihayatuz Zain’ karya Syekh Nawawi Banten:
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu, dengan ilmu pengetahuanMu, dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan keMaha KuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya, dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (Orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.”
Atau seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir ibn ‘Abd-Allah al-Salami yang mengatakan:
“Rasulullah mengajar teman-temannya untuk melakukan istikharah dalam segala hal, sama seperti beliau biasa mengajari mereka surat dari al quran. Dia berkata: ‘Jika ada di antara kalian yang khawatir tentang keputusan yang harus dia buat, maka lakukan shalat dua rakaat shalat yang tidak wajib, lalu ucapkan doa:
“Allaahumma inni astakheeruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdir, wa ta’lamu wa laa a’lam, wa anta’ allaam al-ghuyoob. Allaahumma fa dalam kunta ta’lamu haadha’l-amra (maka masalahnya harus disebutkan namanya) khayran li fi ‘aajil amri wa aajilihi (atau: fi deeni wa ma’aashi wa’ aaqibati amri) faqdurhu li wa yassirhu li thumma baarik li fihi. Allaahumma wa dalam kunta ta’lamu annahu sharrun li fi deeni wa ma’aashi wa ‘aaqibati amri (atau: fi’ aajili amri wa aajilihi) fasrifni ‘anhu [wasrafhu’ anni] waqdur li al-khayr haythu kaana thumma radhi bihi
“Ya Allah, aku mencari bimbinganmu [dalam membuat pilihan] berdasarkan pengetahuan-Mu, dan aku mencari kemampuan berdasarkan kekuatan-Mu, dan aku meminta kepada-Mu karunia besar-Mu. Engkau memiliki kekuatan, aku tidak punya. Dan Engkau Maha Tahu, dan aku tidak tahu. Engkau yang Mengetahui hal-hal yang tersembunyi.
Ya Allah, jika sepengetahuan Engkau, hal ini (maka harus disebutkan namanya) baik untukku di dunia ini dan di akhirat (atau dalam agama saya, mata pencaharian dan urusan saya), maka tahbiskan untuk saya, buatlah mudah untukku, dan berkahi untukku.
Dan jika sepengetahuan Engkau itu buruk bagiku dan bagi agamaku, mata pencaharian dan urusanku (atau: bagiku, baik di dunia ini maupun di masa depan), maka jauhkanlah aku darinya dan menahbiskan bagiku kebaikan di mana pun berada dan membuatku senang dengan itu.”
Nabi menambahkan bahwa orang tersebut harus menyebutkan kebutuhannya.”(HR. Al Bukhari)
Tanda Jawaban Sholat Istikharah
Setelah mengerjakan sholat Istikharah, hendaknya harus tetap mengambil sikap, dan dianjurkan untuk mengambil atau mengerjakan pilihan yang dirasa paling pantas di hati.
Sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi rahimahullah, “Setelah istikharah, seseorang harus mengerjakan apa yang dirasa baik untuknya. Di samping itu, hendaknya ia benar-benar bebas dari kehendak pribadi. Jadi jangan sampai ada perasaan ini pilihan terbaik, sebelum mengerjakan shalat istikharah. Karena jika demikian, sama halnya tidak istikharah atau kurang tawakkal pada pengetahuan dan kekuasaan Allah.”
Bila masih ragu, dapat kembali mengerjakan sholat Istikharah atau mengulanginya dua atau tiga kali, hingga hati timbul perasaan tenang dan yakin terhadap salah satu pilihan yang ada. Atau dengan munculnya isyarat dan simbol-simbol tertentu yang tidak biasa terjadi terkait pilihan tersebut. [My]