KE SURGA bersama keluarga. Semoga Allah izinkan keluarga kita semua menuju Jannah-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Walaupun pastinya tidak ada kata terlambat untuk memulai, tapi anak-anak kami sebagian besar sudah abege usia 23 tahun, 22 tahun dan 15 tahun, dan kuliah di kota berbeda, sehingga ada kendala waktu dan tempat, tapi kami berusaha untuk komunikasi diperkuat via vidcall.
Apakah ada ikhtiar yang lainnya untuk mengajak anak-anak abege agar bisa bersama menuju surga, ketika kendala mugkin dunia sekitarnya sudah berbeda (lingkungan kuliah, kost yang mugkin kurang bisa kita pantau maksimal).
Terima kasih atas jawabannya.
baca juga: Kaidah Parenting dalam Surat Yusuf
Tips Parenting Ke Surga Bersama Keluarga
Founder Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W., menjelaskan bahwa kita manusia biasa yang memiliki banyak sekali keterbatasan.
Penjagaan kita terhadap anak-anakpun juga terbatas. Dalam kasus yang seperti Bunda sampaikan maka ada 4 hal yang perlu dilakukan:
a. Doa
Bunda, kita sebagai umat Nabi Muhammad memiliki senjata yang paling hebat di dunia yakni doa. Doa mampu mengubah takdir buruk menjadi baik, mampu mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin.
Doa bisa memberikan kejaiban. Logika manusia itu terbatas. Seringkali kita sebagai manusia mengatakan tidak mungkin tapi ketidakmungkinan kita di hadapan Allah menjadi tidak berarti apa-apa.
Bagi Allah semua mudah, semua mungkin, tidak ada yang tidak mungkin.
Jika Allah dengan begitu mudahnya membuat alam semesta, membuat surga dan neraka, apalah artinya masalah kita di hadapan Allah.
Bunda, Allah berjanji, jika kita berdoa kepada-Nya maka Allah pasti akan kabulkan doa kita.
“Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan permintaan kamu itu.” (QS. Al-Mu’min: 60).
“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu (Hai Muhammad) tentang Aku maka katakanlah kepada mereka bahwa Aku adalah dekat kepadanya dan Aku memperkenankan doa orang yang berdoa kepada-Ku” (Al-Baqarah: 186).
Itulah janji Allah yang akan mengabulkan doa-doa hamba-hamba-Nya.
Agar lebih mantap lagi, berdoalah di waktu-waktu mustajab seperti di sepertiga malam terakhir, waktu bulan Ramadan, waktu sahur, waktu berbuka puasa, waktu arafah, pada hari Jumat, waktu antara azan dan iqomah, setelah selesai sholat fardu, waktu turun hujan, waktu sujud dan rukuk, waktu antara dua khutbah Jumat, waktu mengkhatamkan Al Quran, waktu antara asar dan maghrib di hari Jumat, waktu takhiyat akhir sebelum salam.
Bunda, terus saja doakan anak-anakmu dengan doa-doa yang terbaik. Jangan menyerah, jangan pernah lelah, jangan pernah berputus asa.
Doakan saja sepanjang hidup kita sampai batas waktu kita. Barangkali mungkin bukan saat ini tapi yakinlah bahwa setiap doa hamba-Nya tidak akan tertolak.
Suatu saat nanti, anak kita akan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya bahkan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan. Semua karena doa kita kepadanya. Doa seorang ibu itu super mustajab.
Bunda, kita sebagai orang tua, bukanlah pejaga yang terbaik. Kita tidak sempurna, kita punya banyak kekurangan.
Karena kita lemah, kita butuh Yang Maha Kuat. Kita butuh Yang Maha Penjaga, siapa itu, Allah. Allahlah sebaik-baiknya penjaga. Jadi teruslah berdoa tanpa kenal lelah.
Doakan agar anak kita menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua, bermanfaat bagi orang lain, menjadi investasi amal kebaikan bagi kedua orang tuanya.
Berdoalah dengan penuh kesungguhan, dengan tumpahan air mata bahwa engkau ingin masuk surga bersama keluarga.
Mintalah kepada Allah agar Allah berkenan memasukan dirimu bersama suami, anak-anak, orang tua, saudara agar bisa masuk surga bersama.
b. Terus menjadi baik, terus berbuat baik
Bunda, hukum tabur tuai, hukum karma atau sebab akibat itu ada sebagaimana bercocok tanam, apa yang kita tanam akan tumbuh sesuai yang kita tanam.
Engkau akan memperoleh apapun yang engkau berikan, apakah kebaikan, atau keburukan. Bunda, hidup itu juga seperti melempar bumerang, apapun yang kita lakukan akan kembali pada kehidupan kita.
Jika kita lempar keburukan maka keburukan itu akan kembali kepada kita. Jika yang kita lemparkan itu kebaikan maka kebaikan itu akan kembali kepada kita.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,……”(QS. Al Isra: 7).
Jika kita ingin mendapatkan pertolongan Allah dari kesulitan yang saat ini kita hadapi maka perbanyaklah menolong orang lain.
Allah berjanji siapa saja hamba-Nya yang menolong orang lain maka Allah akan menolong hamba-Nya itu tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak.
Bunda, sebenarnya kunci agar hidup kita mudah itu adalah menolong, membantu, membahagiakan orang lain.
“Barangsiapa ingin agar doanya terkabul dan kesulitan-kesulitannya diangkat hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan” (HR. Ahmad).
“Barangsiapa melapangkan satu macam kesempitan dari aneka macam kesempitan yang dialami saudaranya, Allah akan melapangkan kesempitan penolong itu dari kesempitan-kesempitan hari kiamat.
Dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, Allah akan menutupi aibnya baik di dunia maupun di akhirat.
Barangsiapa memudahkan urusan orang yang sedang kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia maupun di akhirat.
Allah selalu dalam pertolongan seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya.” (HR. At-Tirmidzi).
Sobat, itulah janji yang Allah sampaikan melalui Nabi-Nya.
Siapa yang mau ditolong Allah saat menghadapi kesulitan di dunia dan di akhirat, hendaknya ia memperbanyak menolong dan membahagiakan orang lain.
Jadi dapat saya simpulkan, jika kita ingin Allah menjaga anak kita, ingin Allah menuntun anak-anak agar terus berada pada track-Nya maka sering-seringlah membantu dan menolong kesulitan orang lain dan membahagiakan orang lain.
c. Membangun ikatan hati (bonding)
d. Share Kebaikan
Dengan share kebaikan misalnya poster ayat Al Quran, Hadist, dan tulisan-tulisan kebaikan lainnya. Lakukan rutin setiap hari.
Sahabat Ayah Bunda semuanya, itulah beberapa tips untuk menjaga ikatan hati antaranggota keluarga, khususnya orangtua kepada anak-anaknya yang jauh di mata.
Semoga doa dan segala ikhtiar yang kita panjatkan untuk kebaikan keluarga kita membawa kita semua kembali bersama-sama dalam pertemuan di surga-Nya.[ind]