ChanelMuslim.com – Allah membuatku sedih dan sakit hati. Sobat, begitu berat ya masalahmu sampai-sampai kamu menganggap Allah tidak adil.
Iyah, aku paham, aku mengerti. Masalahmu memang berat, masalahmu sangatlah rumit. Aku tahu itu.
Kalau seandainya, hal itu terjadi pada diriku, belum tentu aku juga bisa menghadapinya.
Sobat, coba deh duduk sebentar. Duduklah bersamaku di sini.
Coba ingat-ingat, kamu pernah melakukan dosa apa? Sangat besar kemungkinan musibah yang kamu alami, ujian yang kamu jalani itu disebabkan oleh dosa-dosamu sendiri.
“Dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)” (QS. Asy-Syuuraa: 30).
Jujurlah Sob, jangan berbohong. Dosa apa yang kamu lakukan sehingga kamu mendapatkan masalah begitu pelik dan berat itu.
Jangan salahkan Tuhan, salahkan dirimu sendiri. Kamu sendiri yang mengundang musibah itu datang dengan dosa-dosa yang kamu lakukan sendiri.
Jadi stop, jangan suka menyalahkan Tuhan atas musibah yang menimpamu tetapi salahkan dirimu sendiri.
Sobat, tahu tidak, musibah yang kamu alami itu, adalah tanda sayang Allah kepadamu lho.
Lah, kalau sayang kenapa dikasih musibah? Kalau sayang, ya diberi kebahagiaan dan diberi rezeki yang banyak, hidup selalu senang, gembira dan bahagia, gitu lho, bukan diberi musibah.
Bro, Sist, kalau hidupmu selalu senang bahagia, tidak pernah sakit sehat terus, rezeki terus berkecukupan, hidup selalu enak dan menyenangkan, kira-kira nih kamu ingat Tuhan nggak.
Biasanya nih, orang yang hidupnya selalu enak, selalu mudah, berlimpah kekayaan, dia nggak jadi ingat Tuhan.
Baca Juga: Cara Allah Menolong Hamba-Nya
Allah Membuatku Sedih dan Sakit Hati
Contoh tuh, Firaun diberi kenikmatan kekuasaan eh malah kufur pada Tuhan.
Siapa lagi, Qarun yang super duper kaya raya, eh jadi kufur nikmat dan mati masuk neraka. Tidak semua hal yang menyenangkan dan kekayaan yang melimpah itu baik bagi hamba-Nya.
Bro, saat ada orang yang tidak pernah sholat, zakat, puasa, tidak pernah ibadah, dan jarang melakukan kebaikan namun memiliki kekayaan, rezeki yang terus mengalir, umur yang panjang dan kesehatan yang prima, hati-hati…
besar kemungkinan itu adalah istidraj yaitu pemberian yang bertujuan memberikan adzab yang pedih saat hari pembalasan.
Lalu mungkin kamu bertanya, kenapa orang dzalim juga diberi harta, umur dan kesehatan oleh Allah, bukankah mereka itu dzolim.
Begini Bro, Allah itu maha adil. Allah akan memberi rezeki kepada semua hamba-Nya tanpa terkecuali.
Hanya saja yang membedakan adalah rasa cinta, Allah memberikan segalanya kepada orang mukmin karena cinta sedangkan kepada orang dzalim tanpa cinta.
Coba perhatikan ayat dan hadist ini. Allah Ta’ala berfirman,
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu (kesenangan) untuk mereka; sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa” (QS. Al-An’am: 44).
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).
Nah, betul kan, tidak semua kesenangan itu adalah wujud kasih sayang Allah bisa jadi sebaliknya.
Jadi, bersyukurlah, saat Allah memberikan musibah, lalu kamu langsung ingat dan kembali kepada-Nya.
Kalau kamu mendapatkan musibah lalu kamu ingat kepada Allah, Masha Allah, itu tandanya Allah itu sangat sayang sekali kepada dirimu. Allah ingin menghapus dosa-dosamu, dengan cara apa dengan cara memberi masalah.
Nah, tugasmu bersabar menjalani ujian yang Allah berikan.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 7, Perhiasan Dunia sebagai Ujian
Bersabar Menjalani Ujian
Memang, jujur saja tidak mudah bersabar itu. Saya sendiri juga tidak yakin bisa bersabar. Tapi memang begitulah cara Allah menghapus dosa-dosa hamba-Nya.
“Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya” (HR. Bukhari).
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya” (HR. Muslim).
Sobat, Allah itu baik banget lho, serius. Kamu yang berbuat dosa, berbuat dzolim kepada Allah, tapi Allah masih sayang kepadamu lho, Allah berkenan menghapus dosamu di dunia ini dengan sedikit masalah.
Kan lebih baik dihapus dosa di dunia dengan sedikit ujian daripada dihapus dosa di akhirat dengan masuk neraka. Hayo… pilih mana?
Tidak cukup hanya di situ, kecintaan Allah kepada hamba-Nya itu, Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya saat hambanya mendapatkan ujian.
Allah berjanji membantu hamba-Nya dengan berbagai kemudahan sehingga hamba-Nya mampu menjalani kesulitan/musibah yang sedang ia alami.
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5).
Nah, sekarang baru sadar ya. Allah itu sayang banget kepada hamba-Nya bahkan melebihi rasa sayang seorang ibu kepada anaknya.
Kamu yang berbuat dosa, Allah ingin menghapus dosamu dengan sedikit ujian di dunia daripada nanti dihapus dosa di neraka, Allah pun bantu kesulitanmu dengan berbagai kemudahan. Kuncinya ada pada kesabaran.
“Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah: 155).
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya” (QS. Az Zumar: 10).
Jadi, saat menghadapi masalah dan ujian, sadarilah berarti Allah sayang kepada kita, Allah sedang memperhatikan dan begitu peduli dengan diri kita, Allah bersama kita dan tidak meninggalkan diri kita, Allah sedang menghapus dosa-dosa kita, Allah akan menghujani dirimu dengan banyak pahala saat kamu mampu bersabar atas ujiannya.
Sobat, bersabar itu pahalanya tak terhitung, hanya Allah yang tahu bahkan kelak nanti saat di persidangan kelak, orang-orang akan begitu rela mendapatkan musibah dan akan bersabar setelah tahu begitu besarnya pahala bersabar.
Semoga tulisan ini membantu ya Sob, untuk selalu berprasangka baik kepada Allah saat sedang mendapatkan ujian.
Menyadari bahwa ujian itu bukan berarti Allah benci kepada kita tetapi sebaliknya ujian adalah tanda Allah sayang sekali pada hamba-Nya dan Allah ingin sekali menghujani hamba-Nya dengan banyak pahala karena Allah tahu, pahala yang didapat hamba-Nya dengan ibadahnya terlalu sedikit.[ind]
sumber: Rumah Pintar Aisha, September 2021.