Mengeluarkan harta kepada yang membutuhkan menjadi tugas penting umat Islam untuk membersihkan hartanya. Tidak hanya itu, apa yang disebut infak ini juga dapat melipatgandakan pahala hingga 700 kali lipat jika ia tahu tujuan yang sesungguhnya dari infak tersebut.
Dalam sebuah hadis, Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag menjelaskan beberapa point penting terkait melipatgandakan pahala ini:
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ بِنَاقَةٍ مَخْطُومَةٍ فَقَالَ هَذِهِ فِي سَبِيلِ اللَّه،ِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَة (رواه مسلم)
Dari Abu Mas’ud Al Anshari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seorang laki-laki datang dengan menuntun seekor untanya yang telah diikat dengan tali kekangnya seraya berkata, “Unta ini saya infakkan di jalan Allah.” Maka Rasulullah shallahullahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pada hari kiamat kelak, kamu akan mendapatkan tujuh ratus unta beserta tali kekangnya.” (HR. Muslim, hadis no. 3508)
Baca Juga: Melipatgandakan Produktivitas dengan Cara Sederhana
Melipatgandakan Pahala Infak Hingga 700 Kali Lipat
Hikmah Hadis:
1. Bahwa menginfakkan harta di jalan Allah subhanahu wa ta ‘ala memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu bahwa setiap “sen” harta yang diinfakkan seseorang di jalan Allah subhanahu wa ta ‘ala, maka akan diganti oleh Allah subhanahu wa ta ‘ala kelak dengan 700 kali lipatnya.
Hal ini sebagaimana riwayat di atas, yaitu ketika seorang sahabat datang kepada Rasulullah shallahullahu ‘alaihi wa sallam dan menginfakkan unta untuk digunakan dalam rangka perjuangan di jalan Allah subhanahu wa ta ‘ala, lalu Nabi bersabda kepadanya bahwa Allah kelak di akhirat akan menggantinya dengan 700 ekor unta, lengkap dengan tali-tali kekangnya.
Masya Allah… sungguh mulia ganjaran yang Allah berikan kepada mereka yang berinfak di jalan Allah.
2. Riwayat hadis di atas juga menguatkan keutamaan berinfak shadaqah sebagaimana yang Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah : 261,
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
3. Bahwa dalam bersedekah, meskipun terkesan seseorang mengeluarkan harta dan oleh karenanya hartanya menjadi berkurang, akan tetapi sesungguhnya dengan bersedekah harta seseorang tidak akan pernah berkurang, bahkan justru akan semakin berkah dan bertambah.
Menjelaskan hal ini, Nabi shallahullahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah itu tidak akan pernah mengurangi harta. Dan Tidaklah seseorang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, melainkan niscaya Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim).
4. Bahwa sedekah (termasuk di dalamnya zakat, infak dan shadaqah) adalah merupakan salah satu pilar utama dalam sistem ekonomi syariah.
Apabila zakat infak dan shadaqah tumbuh dan berkembang dengan baik, maka insya Allah ekonomi syariah juga akan tumbuh dan berkembang dengan baik, serta dengan sendirinya akan mengalahkan sistem ekonomi ribawi.
Maka oleh karenanya membangun ekonomi syariah tidak bisa lepas dari membangun dan menumbuh kembangkan zakat infak dan shadaqah.
Allah berfirman, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah : 276).
Wallahu A’lam
[Ln]