Sebagai orang tua, sudah semestinya kita menjadi pendengar yang baik untuk anak. Tidak hanya para remaja dan orang dewasa, anak-anak juga pasti punya banyak cerita yang ingin diceritakan kepada orang tuanya.
Baca Juga: Cara Mencegah Gangguan Pendengaran untuk yang Sering Pakai Headset
Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anak
Dari sinilah kita sebagai orang tua bisa mendengar kisah-kisah mereka sekaligus memberi pengajaran ketika mereka bercerita.
Orang tua seperti ini lebih baik daripada orang tua yang sibuk dan tidak memerhatikan anaknya, selalu membuang muka dan enggan mendengarkan pembicaraan si anak.
Karena itu, sudah semestinya orang tua mendengarkan baik-baik bila anak sedang berbicara—terutama anak-anak yang masih kecil—dan menunjukkan perhatian kepada pembicaraan itu.
Misalnya menunjukkan ekspresi terkejut, bersuara, atau memperlihatkan gerakan yang menunjukkan bahwa kita mendengarkan, memerhatikan, dan merasa takjub.
Seperti mengatakan, “Bagus!” atau “Benar!”, atau berdiri spontan, atau menganggukkan kepala tanda membenarkan, atau menjawab segala pertanyaan anak, dan sebagainya.
Tindakan-tindakan semacam ini memiliki banyak dampak positif. Di antaranya adalah:
a. Mengajari anak untuk mengungkapkan pembicaraan dengan baik.
b. Membantu anak untuk berpikir sistematis.
c. Melatih anak untuk mau mendengarkan dan memahami apa yang didengarnya dari orang lain.
d. Menumbuhkan dan mengasah pribadi anak.
e. Memperkuat daya ingat dan membantu anak mengingat kembali peristiwa yang telah lampau.
f. Menambah kedekatan anak dengan orang tuanya.
[Cms]
Majmu’ah Tarbiyatul Aulad
t.me/TarbiyatulAulad