• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 13 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Keluarga

Mengatasi Anak yang Kurang Percaya Diri (2)

Agustus 10, 2024
in Keluarga, Parenting, Unggulan
Mengatasi Anak yang Kurang Percaya Diri (2)

foto:pinterest

72
SHARES
550
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

CARA mengatasi anak yang kurang percaya diri.

Pada sebelumnya telah dibahas 3 cara mengatasinya.

4. Ajak untuk membuat goal. Ajak dan bimbing anak untuk membuat dream book nya.

Idealnya sebuah keluarga harus memiliki family plan. Dalam family plan, harus dirancang sebuah perencanaan keluarga yang tumbuh bersama, melesat bersama, mengangkasa bersama.

Tidak hanya suami, tetapi istri dan anak juga harus tumbuh bersama.

Bimbing anak untuk membuat dream book, perencanaan, target tahunan dan habit.

Saat anak terobsesi dengan mimpinya maka anak akan semangat, berenergi dan lebih percaya diri.

5. Memberi pujian. Percaya diri itu berhubungan dengan penghargaan pada diri sendiri (self esteem).

Anak yang kurang bisa menghargai dirinya maka anak sulit memiliki rasa percaya diri.

Kadang orang tua juga yang membuat anak tidak bisa menghargai dirinya sendiri. Orang tua pelit sekali memuji anaknya sehingga anak merasa apa yang dia lakukan sia-sia.

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Orang tua kurang bisa menghargai perjuangan. Sudah berjuang mendapatkan juara 3 masih dicemooh “Ah cuma juara tiga bukan satu, payah”.

Tujuannya baik untuk memotivasi anak tetapi hasilnya anak akan merasa tidak dihargai.

Anak sudah capek, lelah, berjuang dan mendapatkan juara 3, hasilnya masih saja di cemooh.

Dampaknya motivasinya akan runtuh. Buat apa berjuang untuk mendapatkan prestasi, kalau hasilnya tidak diapreasi.

Jadi sekecil apapun kebaikan yang anak lakukan beri apresiasi, beri pujian.

“Hebat sekali anak ayah, Alhamdulillah sudah selesai hafalan juz 30, membanggakan keluarga.”

“Alhamdulillah nilai matematika nya 85, hebat Insha Allah nanti kalau ujian lagi ayah yakin nilainya akan lebih baik lagi 100, aamiin.”

“Keren, bersih sekali kamarnya, Adik yang membersihkan ya, wah bikin bangga, bunda jadi tambah sayang sama Adik.”

“Wah bagus banget gambarnya, ini kucingnya lagi ngapain, coba-coba sini ceritakan sama Bunda, ini kucingnya sedang apa ya.”

Insha Allah anak yang sering dipuji perbuatan baiknya maka ia akan terobsesi melakukan kebaikan lebih banyak lagi dan lebih hebat lagi.

Mengatasi Anak yang Kurang Percaya Diri (2)

Baca juga: Mengatasi Anak yang Kurang Percaya Diri (1)

6. Tidak membanding-bandingkan. Orang tua yang suka membandingkan anaknya dengan temannya maka anak itu akan merasa rendah diri.

Ia merasa orang lain pasti lebih hebat sedangkan dirinya pasti lebih lemah.

Yang terjadi pada anak bukan bersemangat tetapi malah minder dan merasa lemah karena umumnya yang dibandingkan itu kelemahan anaknya dengan kelebihan anak orang lain.

Kalau seperti itu sebenarnya orang tua tidak adil dengan anaknya.

Ia membandingkan kelemahan anak dengan kelebihan anak orang lain.

Padahal setiap anak punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Jadi bersikaplah adil, tumbuh kembangkan dan apresiasi kelebihannya.

Maklumi dan bantu menutupi kelemahannya.

7. Orang tua yang sering menakut-nakuti anak. Biasanya untuk mengontrol anak, seringkali orang tua menakut-nakuti anaknya misalnya, “Jangan ke dapur nanti ada kecoa.”

“Jangan keluar rumah banyak orang jahat.”

“Jangan manjat pohon nanti jatuh, sakit dibawa ke rumah sakit, disuntik sama dokter”.

Orang tua yang sering menakut-nakuti anak maka anak akan menjadi penakut dan kurang percaya diri.[Sdz]

Tags: Mengatasi Anak yang Kurang Percaya Diri (2)
Previous Post

Jangan Tunda Upah Buruh

Next Post

Mencari Teman Karib

Next Post
Menjaga Anak dari Pertemanan yang Berdampak Tidak Baik

Mencari Teman Karib

Raudhah Satu Area Antara Rumah Aisyah dan Mimbar Nabi

Raudhah Satu Area Antara Rumah Aisyah dan Mimbar Nabi

Israel Mengebom Warga Palestina yang Sedang Shalat di Gaza

Israel Mengebom Warga Palestina yang Sedang Shalat di Gaza

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga