MARAKNYA kasus penculikan anak akhir-akhir ini membuat orangtua khawatir dan berusaha sebisa mungkin untuk mencegah penculikan anak.
Menurut laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KPPA) menyebutkan bahwa penculikan anak meningkat di tahun 2022 sebanyak 28 kasus, dibandingkan tahun 2021 sebanyak 15 kasus.
Walaupun begitu Bunda dan Ayah jangan menyimpan kecemasan yang berlebihan hingga mengganggu kenyamanan anak. Ingatlah bahwa masih ada banyak anak lainnya yang aman dan selamat dari penculikan.
Untuk mencegah penculikan anak, Bunda dan Ayah dapat menerapkan beberapa tips berikut ini:
1. Jaga keamanan online
Meskipun internet adalah alat atau media yang memiliki banyak manfaat dan keuntungan, namun dari internetlah para predator anak bisa memulai langkah penculikannya dengan mengamati berbagai informasi mengenai anak.
Pantau terus aktivitas internet anak, termasuk juga siapa saja yang ia hubungi. Selalu ingatkan anak untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada orang asing atau orang yang baru dikenalnya.
Hindari pula memposting identitas anak di media sosial.
Baca Juga: Mengatasi Dampak Psikologis Anak yang Menjadi Korban Penculikan
Marak Kasus Penculikan Anak, Tips Mencegah Penculikan Anak Untuk Para Orangtua
2. Jaga anak di tempat umum
Jika anak masih kecil, awasi selalu mereka saat berada di tempat umum, seperti mall, bioskop, taman, toilet umum dan lain sebagainya.
3. Jangan pernah meninggalkan anak sendiri
Terutama saat berada di dalam mobil ataupun stroller meskipun hanya semenit.
4. Selektif memilih pengasuh
Memiliki pengasuh untuk anak harus sangat selektif dan hati-hati. Periksa dengan detail latar belakang pengasuh beserta perangainya.
5. Hindari mendandani anak dengan pakaian bertuliskan namanya.
Anak-anak cenderung mempercayai seseorang yang mengetahui namanya, oleh karena itu jangan sekali-kali memberi pakaian bertuliskan namanya, terutama saat berada di tempat umum.
6. Berbicarakan kepada anak tanpa menakutinya
Salah satu tantangan menjadi orangtua adalah mengajari anak untuk berhati-hati tanpa membuat ia takut atau cemas.
Sering-seringlah berbicara dengan anak tentang keamanan, dan beri mereka dasar-dasar cara menghindari dan melarikan diri dari situasi yang berpotensi berbahaya.
Ajari anak menolak pemberian dari orang asing, berani menolak tawaran, tidak pergi dengan orang asing, melarikan diri atau berteriak meminta bantuan, selalu meminta izin saat pergi dan lain sebagainya. [Ln]