ChanelMuslim.com – Jika ada anak yang sering merasa sedih dan murung, yang pertama kali perlu diterapi adalah kedua orang tuanya. Anak itu sebenarnya hanya meng-copy paste apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Sikap dan perilaku anak itu sebenarnya akibat vibrasi yang dipancarkan oleh kedua orang tuanya. Jika vibrasinya positif maka anak akan berperilaku positif, sebaliknya jika vibrasi dari kedua orang tuanya negatif maka anak akan berperilaku negatif.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Mendidik Anak Tiri yang Suka Melawan
Cara Mengatasi Anak yang Sering Merasa Sedih dan Murung
Ayah Bunda, mau menjadi penjual minyak wangi atau pandai besi? Kedua pilihan itu akan berdampak kepada anak. Jika menjadi minyak wangi, Ayah Bunda bisa memberikan minyak wangi itu kepada anak atau setidaknya anak mendapatkan bau harum dari minyak wangi.
Sebaliknya, jika Ayah Bunda menjadi penjual pandai besi maka anak juga ikut menjadi kotor karena terkena percikan api atau setidaknya mendapatkan bau yang tidak sedap. Itulah vibrasi.
Jika kedua orang tuanya sering bertengkar, tanpa disadari kedua orang tua telah berbagi vibrasi negatif kepada anak, sehingga wajar jika anak mudah marah, sering menyendiri, tidak bahagia, sering murung.
Sebaliknya, jika kedua orang tua saling menyayangi, mencintai, rukun, penuh canda dan tawa maka hal tersebut berdampak positif pada diri anak. Jadi hukumnya itu kegembiraan akan mendatangkan kegembiraan, kesedihan akan mendatangkan kesedihan.
Jadi, kembali ke pokok masalah, apapun masalah anak yang diterapi orang tuanya dulu. Sebagai contoh saat kita naik pesawat lalu ada turbulensi, ada goncangan, tiba-tiba masker jatuh dari atas kabin.
Yang pertama kali memakai masker itu adalah orang tuanya, setelah selesai, baru memakaikan masker kepada anaknya. Jika anak tidak bahagia, solusi yang paling utama adalah kita sebagai orang tua harus bahagia dulu.
Jika kita sebagai orang tua tidak bahagia, bagaimana anak bisa bahagia. Anak melihat, mendengar, mencontoh kedua orang tuanya. Anak pastilah bersedih melihat kedua orang tuanya bersedih.
Baca Juga: 3 Visi Generasi dalam Mendidik Anak menurut Al-Qur’an
Vibrasi Kebahagiaan dari Orang tua
Anak akan kesal, marah melihat kedua orang tuanya sering bertengkar. Anak akan sering murung melihat kedua orang tuanya tidak harmonis. Kebahagiaan tertinggi anak itu saat kedua orang tuanya akur, rukun, penuh kehangatan dan penuh kebahagiaan.
Saat orang tua bahagia, anak kecipratan vibrasi kebahagiaan sesuai dengan hadist nabi tadi. Jadi coba Ayah Bunda intropeksi dulu, apa yang sebenarnya terjadi pada diri Ayah dan Bunda sehingga menyebabkan anak berperilaku seperti itu.
Besar kemungkinan apa yang terjadi pada anak akibat vibrasi yang Ayah Bunda pancarkan sehingga mempengaruhi pikiran dan perilaku anak. Segera perbaiki, Insya Allah saat Ayah Bunda mampu memperbaiki kondisi menjadi positif maka anak akan berubah menjadi lebih positif.[ind]
sumber: Buku Kulwap Tumbuh Yuk! 5. Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini. Rumah Pintar Aisha: 2021.