USIA anak-anak memiliki antusiasme yang besar terhadap lingkungannya. Dalam tahap perkembangannya ia akan tergerak untuk meningkatkan kemampuan sosialnya dengan bermain bersama teman-temannya di luar rumah.
Ia akan mengeksplor tiap sudut tempat ia bermain, sehingga tak jarang ia lalai terhadap bahaya yang bisa mengancam keselamatannya.
Baru-baru ini juga seorang anak berusia empat tahun jatuh dari lantai dua di Masjid Al Jabbar, Bandung. Ia terperosok di antara pagar pembatas dan lantai saat sedang bermain.
Baca Juga: Orangtua yang Depresi Bisa Mengganggu Kesehatan Jiwa Anak
7 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua Saat Si Kecil Bermain di Luar Rumah
Agar tidak terjadi hal serupa orangtua perlu memperketat pengawasan kepada anak-anaknya.
Seorang dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang Catharine M. Sambo dari RS Pondok Indah-Pondok Indah Jakarta, sebagaimana yang dikutip dari Bisnis.com, menyampaikan ada setidaknya tujuh syarat bermain di luar ruangan bagi si kecil:
1. Pastikan batas aman ruang luar yang dapat dijadikan anak sebagai tempat bermain. Jauhkan tempat bermain anak dari tumbuhan, binatang, atau benda berbahaya saat bermain di luar ruang, misalnya di halaman.
2. Izinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan luar sesuai usianya. Pilih zona permainan yang sesuai dengan ukuran tubuh anak dan kemampuan fisik anak. Kalau bermain ke taman bermain misalnya, pastikan alat permainannya dalam keadaan baik alias tidak rusak, pecah, atau berkarat.
3. Kalau anak bermain di luar ruangan dengan peralatan sendiri seperti sepeda, sepatu roda, dan sebagainya, pastikan anak menggunakan pelindung seperti helm.
4. Perhatikan pakaian anak. Jika bermain dalam keadaan cuaca panas, sebaiknya berikan pakaian yang longgar dan nyaman. Apabila bermain di cuaca dingin, berikan jaket pelindung agar anak tidak kedinginan saat bermain
5. Perhatikan dengan baik suasana dan lingkungan bermain, apakah ada risiko anak terjerat, terjatuh dari ketinggian, kedinginan, kepanasan, tenggelam, dan cedera.
6. Selalu ajari anak untuk berpegangan dengan erat pada tiang ayunan atau alat permainan lainnya. Dengan begitu anak terhindar dari risiko jatuh saat bermain.
7. Sebisa mungkin orang tua harus terlibat saat anak bermain di luar ruang. Ikatan anak dan orang tua juga dapat terbangun ketika anak bermain bersama orang tuanya. Selai itu, orang tua dapat langsung mengawasi anak-anaknya saat bermain di luar ruang.
Selain memperhatikan tempat bermain anak, Bunda dan Ayah juga bisa memberikan pemahaman kepada anak untuk selalu berhati-hati, terutama bagi anak-anak yang sudah lebih besar dan bisa memahami arahan. [Ln]