ORANGTUA milenial yang hidup di era internet cenderung menerima banyak tips parenting dari beragam sumber di media sosial. Mereka juga merespons pola asuh mereka dengan sikap dan gaya hidup baru. Hal ini memunculkan beberapa trend yang khas dari generasi milenial yang cukup berbeda dengan orangtua pada generasi baby boomers.
Berikut ini 4 trend berkeluarga khas generesi milenial:
Baca Juga: Dompet Dhuafa Ajak Milenial Berwakaf: Cerdas Spiritual, Cerdas Financial
4 Trend Berkeluarga pada Generasi Milenial, Banyak Menerima Tips Parenting
Menunda Berkeluarga
Banyak alasan generasi milenial menunda untuk berkeluarga, termasuk masalah keuangan, fokus pada karir, masih ingin berkelana, dan banyak lagi.
Milenial juga menunda waktu untuk memiliki anak dibandingkan generasi sebelumnya.
Dilansir dari Very Well Family, pada tahun 2017, usia rata-rata seorang wanita melahirkan bayi pertamanya adalah 26,8 tahun, menurut National Center for Family and Marriage Research at Bowling Green University.
Dibandingkan dengan tahun 1970, ketika usia rata-rata seorang ibu yang baru pertama kali melahirkan adalah 21,4 tahun.
Sharing di Media Sosial
Media sosial adalah bagian dari kehidupan setiap orang, tidak terkecuali orangtua yang memiliki anak kecil.
Sebanyak 81 persen orangtua milenial membagikan foto anak-anak mereka di media sosial, dibandingkan dengan 47 persen orang tua generasi baby boomer.
Orangtua milenial menggunakan media sosial sebagai cara berkomunikasi dengan anggota keluarga dan teman-temannya, sedangkan generasi orangtua sebelumnya melakukan panggilan telepon dan mengirimkan foto ke kerabat.
Memilih Nama Unik
Generasi baby boomer cenderung memberi nama anak mereka dengan nama-nama yang familiar dari seorang tokoh, ataupun yang mirip dengan nama orang lain.
Tak jarang nama-nama yang mereka beri untuk anaknya mirip atau mudah diucapkan, seperti Desi, Dinda, Nurul, Budi, Ali, Ahmad, Ani, Siti dan lain-lain.
Generasi milenial, yang biasanya suka memberi nama anak mereka dengan cara mereka sendiri, menemukan nama-nama yang tidak biasa, istimewa, dan beragam untuk bayi mereka,
Sehingga tak jarang membuat kakek-nenek belajar untuk menyimpan pendapat mereka sendiri untuk memberi nama cucunya. Guru di sekolah anak mereka juga mungkin harus menebak-nebak pengucapannya.
Mendapat Banyak Informasi tentang Tips Parenting
Generasi milenial memiliki banyak sekali sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan tips mengasuh anak, berkat adanya internet dan media sosial.
Berbeda dengan orangtua mereka, yang mengandalkan pakar untuk memberikan nasihat selain dari ayah dan ibu mereka.
Generasi milenial mencari pakar di segala bidang pengasuhan anak, mengumpulkan informasi baik dari media sosial maupun menghubungi pakar secara langsung.
Jumlah tips parenting yang mereka terima tidak ada habisnya, namun generasi milenial yang cerdas mampu memilah mana yang cocok untuk anak-anak mereka dan mana yang tidak,
Pada gilirannya mereka akan membagikan tips pareting pula untuk orang lain melalui media sosial.
[Ln]