PENAKUT itu orang yang tak mau ambil risiko. Risiko apa saja: luka, rugi, ‘penampakan’, sampai kematian.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu orang-orang beriman.” (QS. Ali Imran: 175)
“Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah: 51)
**
Takut itu ada dua: alami dan tidak alami. Alami adalah yang pasti secara alamiah akan terjadi. Misalnya, takut api karena terbakar menyakitkan. Takut ketinggian karena jatuh dari tempat tinggi secara alamiah akan membahayakan. Dan lainnya.
Takut yang alami merupakan anugerah Allah agar kita selalu berhati-hati, tidak ceroboh, dan lainnya.
Sementara, takut yang tidak alami adalah karena persangkaan atau dugaan. Misalnya, takut dengan setan atau penampakan, takut ‘jatuh’ miskin, takut dengan musuh, dan lainnya.
Jenis takut yang tidak alami biasanya ‘korban’ lingkungan atau pola asuh. Takut jenis ini juga sebagai hasil ‘bisikan’ setan yang melemahkan mental manusia.
Nah, kalau tiba-tiba hati kita merasakan takut yang tidak alami ini, segeralah banyak mengingat Allah. Dan bertawakallah kepada Allah terhadap sesuatu yang belum terjadi.
Kalau apa yang akan menimpa kita sudah Allah tetapkan jauh sebelum kita lahir, lalu, apa yang akan kita takutkan? [Mh]